Gelar Reses, Para Kader Posyandu Kelapa Lima Minta Ketua Fraksi PKB Atasi Masalah Stunting & DBD Di Kota Kupang
Kupang, sonafntt-news.com. Para Kader Posyandu se-Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur meminta kepada Lembaga Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Kupang melalui Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengatasi persoalan Stunting dan Demam Berdarah dimana Kota Kupang menjadi salah satu zona merah stunting bahkan Kelurahan Oesapa menempati urutan kedua angka DBD di Kota Kupang
Demikian permintaan salah satu Kader Posyandu Kelurahan Oesapa Merry Nomeni saat mengikuti Reses dari anggota DPRD Kota Kupang Theodora Ewalde Taek,Spd di Hotel Neo Aston,kamis 18/11/2021.
Merry Nomeni mewakili rekan-rekan posyandu menyampaikan bahwa pertemuan hari sangat menarik terutama menyajikan berbagai informasi bermanfaat dan kami minta anggota DPRD Kota Kupang membidangi kesehatan agar membangun koordinasi dengan untuk melakukan penanganan tentang pencegahan stunting dan DBD Kota Kupang.
Langkah yang harus dilakukan Pemerintah Kota yakni melakukan banyak sosialisasi di tengah masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan bahkan melakukan langkah-langkah konkrit untuk menekan angka stunting dan DBD.
Dokter Irfan Yesua Blegur hadir sebagai sebagai salah satu pemateri menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk mencegah DBD yakni melakukan modifikasi lingkungan melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan empat metode plus yakni menguras bak penampung air untuk mengurangi potensi sarang nyamuk, menutup wadah-wadah air baik diluar maupun di dalam rumah, mengubur barang-barang bekas di sekitar yang berpeluang jadi genangan air jernih sarang nyamuk seperti barang-barang bekas, memastikan rumah dan halaman selalu, menanam serai, belimbing yang berpotensi mengusir nyamuk sedangkan jumlah kasus DBD dari januari-September 2021 di Kecamatan Kelapa Lima 83 kasus dan kasus DBD terjadi paling banyak bulan maret.
Sementara Anggota DPRD Kota Kupang Theodora Ewalde Taek, Spd dalam keterangan menyampaikan bahwa menyambut baik usulan para kader posyandu untuk mengatasi persoalan stunting dan DBD.
“Sebagai wakil rakyat tentu saya siap hadir, mendengar dan membangun koordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan langkah-langkah preventif guna mengurangi persoalan stunting dan DBD dengan mengacu terhadap ketentuan yang berlaku”ungkapnya.
Anggota DPRD dua periode dalam kesempatan mengajak seluruh komponen untuk bergerak bersama mengatasi persoalan stunting dan DBD. Salah satu langkah sejak tanggal 1 November 2021 yakni melakukan kunjungan di beberapa puskesmas untuk membangun dialog guna melakukan langkah-langkah mengenai penangan gizi buruk dan DBD.
Sambungnya, momentum reses ini saya mengumpulkan para kader posyandu yang merupakan penggerak perubahan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan.Para kader posyandu berhubungan dengan ibu hamil, bayi balita.
Ia berharap sosialisasi yang berikan kiranya diwujudkan dengan baik di tengah masyarakat dan langkah lain melakukan kebijakan melalui intervensi anggaran yang diprioritaskan pada penanganan stunting dan DBD. (Mf/SN).