KLHK Gelar Workshop II, Tekan Emisi Karbon
Kupang,Sonafntt-news.com. Dalam rangka mengimplementasikan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.168/ MENLHK/ PKTL/PLA.1/2/2022 tentang Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 dan sebagai tindak lanjut penyusunan Rencana Kerja Subnasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Provinsi Nusa Tenggara Timur, KLHK sinergi dengan Dinas Kehutanan Provinsi NTT menggelar Workshop II dengan agenda Rencana Kerja Subnasional Indonesia’s FOLU NetSink 2030 dengan tujuan menekan emisi karbon yang sangat terhadap perubahan iklim.
Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Aston Jalan Timor Raya 142, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Senin, 20 Maret 2023.Turut hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Mitra stakeholder baik dari kementerian dan pemerintah Provinsi NTT serta organisasi Perangkat Daerah yang menangani tentang kehutanan.
Pantauan media ini, kegiatan di buka langsung Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur Ir.Arief Mahfud, MSi, selanjutnya adanya paparan materi dari Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Herban Heryandana,S.HUT,MSc, tentang Executive Summary Draft Renja Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Provinsi Nusa Tenggara Timur.Selain itu, tim ahli yakni Dr Wahyu Wardhana, S Hut MSc Universitas Gajah, dan Fadlan Pramatama S.Hut, MSi dari Universitas Nusa Cendana,menyajikan Draft tentang Rencana Kerja Subnasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam kesempatan itu, diberikan ruang bagi para akademisi, Mitra LHKH dan masyarakat untuk menyampaikan masukan sekaligus mereview Draft Rencana Kerja Sub Moderator Sink 2030 Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur Ir.Arief Mahfud, MSi saat dikonfirmasi awak media menerangkan bahwa NTT menjadi tuan rumah Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang dilaksanakan di labuan bajo dimana dihadiri oleh seluruh stakeholders yang menangani kehutanan dan dilanjutkan dengan workshop pertama khusus untuk penyusunan rencana kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 sub Nasional Provinsi NTT dan kegiatan hari ini merupakan workshop II (lanjutan) dengan hasil penyusunan rencana kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dengan tujuan pengurangan emisi karbon.
Menurutnya dalam perjanjian Paris, pemerintah Indonesia telah meratifikasi undang-Undang target pengurangan emisi karbon.”ini merupakan keputusan internasional untuk mengisi emisi karbon yang berpengaruh terhadap perubahan iklim di seluruh dunia.PBB juga sangat mendukung perjanjian tersebut”ungkapnya.
Sambungnya, untuk hal ini pemerintah indonesia menetapkan target 29 % untuk pengurangan emisi karbon dan pada tahun 2022 meningkatkan capaiannya dari 29 % sampai 31, 8 % oleh karena itu untuk menekan pengurangan emisi karbon perlu disusun sebuah rencana kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dan 2030 diprediksikan harus adanya zhero emil karbon ( bukan nol, red) namun harus adanya keseimbangan terhadap penyerapan karbon.
Ia berharap seluruh dunia harus berkomitmen menekan emisi karbon sebagai solusi untuk mengatasi perubahan iklim. ( Mf/SN).