Hukrim

Ledo Todo Kowa Minta Dukungan & Ajak Seluruh Turunannya Satukan Langkah Kawal Kasus Penganiayaan FPL

Kota Kupang,Sonafntt-news.com.  Menyikapi Kasus Penganiayaan dan dugaan percobaan   pembunuhan terhadap wartawan Fabianus Paulus Latuan   atau FPL -Ata Molan asal Leragere Lembata, Di depan Gerbang PT.Flobamor pada tanggal 26 April 2022 hingga sampai saat ini diketahui pelakunya  oleh karena itu kami  minta dukungan dari Bela Baja  dan mengajak seluruh turunannya guna menyatukan langkah bersama  mengawal tuntas kasus Penganiayaan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Ata Kowa Lodo Belolong-Lewo Ta Lera Gere (Tempat Matahari terbit),  Gabriel Suku Kotan, yang dikenal dengan sebutan Ledo Todo Kowa, kepada media ini, Selasa (03/05/2022),

Gabriel Suku Kotan menjelaskan bahwa  kasus  penganiayaan dan dugaan percobaan pembunuhan terhadap wartawan, Ata Molan Fabianus Paulus Latuan,  sedang ditangani  Kepolisian Polda NTT dibawah kendali Penyidik Polres Kupang Kota dan semoga secepatnya  pihak keamanan  mengungkap pelaku dan aktor Intelektual yang diduga merencanakan penganiayaan tersebut.

“Go Gedo La, dari Leluhur Polo Ama, Lewo Eleng Lera Gere, dari Tanah Lembata, Tanah Baja,  dipastikan sudah berjalan dan tentunya akan terus bergerak  mengawal kasus ini sampai tuntas” tandas Gabriel.

Dengan Kekuatan ‘Nuba Dolu Sini Nada Ema Hingi’ dibawa rentang kendali Leluhur Raja Holot Langgua dan telah dibangunkan melalui Baulolo atau ritual adat Watan Lema, jelas salah satu Wakil Ketua Partai Demokrat NTT tersebut, telah menghadirkan secara perlahan dan pasti, adanya gerakan bersama bala tentara yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, dari Ile Hobal Ado Wajon, Uye Lewun, Labalekang-Mingar, Naga Wutun-Ile Lewotolok, dan Sirung Delaki Pantar.

“Kekuatan metafisika yang melingkungi Terong Lamahala, Lamakera, Adonara, Larantuka, Waton Ulumado,Lebala, Kedang Klikur, dan Alor serta Alor Pantar, atau yang dikenal sebagai Watan Solor, Watan Adonara, Watan Larantuka, Watan Lembata, dan Watan Alor-Pantar tentu sudah bergerak mencari dan menemukan pelaku pengeroyokan,” terang Gabriel.

Menurut Baulolo,  yang telah dijalankan tokoh Watan Lema, di depan Kantor PT. Flobamor, jelas membangunkan adanya kesadaran seluruh turunan Solor Watan Lema yang terikat dengan Sumpah Bela Baja.

“Baulolo Bela Baja dilakukan untuk melindungi putra-putri Lamaholot. Selain itu Baulolo Bela Baja ini dilakukan untuk mengingatkan putra-putri Lamaholot agar tidak terpengaruh dengan pengaruh-pengaruh negatif yang berujung kutukan turunan,” jelas Gabriel.

 Baulolo Bela Baja menegaskan hal ini   dilakukan agar semua yang tersembunyi, dapat diketahui oleh publik dan diproses oleh pihak berwenang sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (07Z/htn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *