Pentingnya Membangun Moderasi Hidup Beragama Yang Baik & Benar Di Tengah Masyarakat.
Kupang,sonafntt-news.com.Menyikapi berbagai dinamika kehidupan sosial di era globalisasi maka perlu dilakukan langkah-langkah konkrit dan efektif guna membangun moderasi hidup beragama yang baik dan benar di tengah masyarakat dengan harapan saling bersinergi bersama dalam mendukung proses pembangunan daerah di segala sektor termasuk di bidang pendidikan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Drs. Yakobus Beda Kleden, M.M saat membuka kegiatan Kitab Bulan Suci Nasional yang dilaksanakan SMA Katolik Sint Carolus.Turut hadir Pastor Paroki Penfui, Ketua Yayasan Pekerja Penfui, Kepala Seksi Bimas Katolik Kota Kupang, Kepala Sekolah SMA Katolik, guru dan Pegawai dan Siswa/i SMA Katolik Sint Carolus, selasa 7/9/2021.
Drs. Yakobus Beda Kleden, M.M dalam arahannya menguraikan bahwa di tengah perkembangan globalisasi yang sangat kompleks generasi muda sebagai salah aset bangsa perlu mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya membangun moderasi hidup beragama untuk menjawab berbagai persoalan sosial masa kini dan masa yang datang dengan mengacu terhadap nilai-nilai atau norma yang berlaku.
“Sejalan dengan tema bulan kitab suci Tahun 2021 yakni Yesus Sahabat Seperjalanan Kita Membendung Intoleransi dengan teladan dan Moderasi hidup beragama” mengajak kita semua agar lebih mendekatkan diri dengan Tuhan dan saling menguatkan yang lemah serta menjadi sahabat bukan saja bercerita tetapi mampu membangkitkan atau memberdayakan sesama agar lebih baik kondisi sebelumnya”bebernya.
Momentum bulan kitab suci sebagai salah satu refleksi iman dan prospek yang akan dibuat dengan lebih tekun melalui kerja-kerja produktif untuk mengatasi berbagai kebutuhan yang ada dan melayani sesama yang membutuhkan, prinsipnya jadilah terang dan berkat bagi sesama.
Sementara beberapa hal yang menjadi contoh teladan yang Yesus yang perlu dijalankan yakni sikap penguasaan diri kepada allah, mampu membuat teamwork yang baik dan benar, mampu mengetahui tugas dan perannya, dan.harus mampu memiliki keterampilan komunikasi dengan seluruh kalangan serta harus memiliki kekuatan tindakan nyata. Dalam kaitan tuntutan perkembangan zaman, para guru dan semua pihak diwajibkan memanfaatkan teknologi dan komunikasi secara baik dan benar agar kerja-kerja dilakukan mendapatkan hasil yang optimal sedangkan untuk moderasi beragama memiliki hubungan erat dengan agama tetapi bukan moderasi agama.
“Agama dalam diri seseorang sudah baik,agama mengajarkan kita menuju keselamatan, selamat disini dan akhirat oleh karena itu cara-cara beragama harus dilakukan melalui cara yang menyelamatkan dan menghidupkan, contoh perilaku. hidup beragama harus memberikan manfaat bagi sesama”ungkapnya.
Yakobus Beda Kleden, agama memiliki peran strategis dalam kehidupan sosial masyarakat.Hal ini juga diatur dalam UU 1945 disebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, oleh karena itu kita wajib merdeka dan penjajahan harus dihapuskan serta direstui oleh sang ilahi.selain itu, pancasila pada point ketuhanan yang maha esa menjiwai peri kemanusian yang berketuhanan dan dalam 1945 diuraikan bahwa negara menjamin kemerdekaan bagi pemeluk agama.sedangkan dalam UU sisdiknas disebutkan tentang agama dan UU tentang agama dan pendidikan agama, oleh karena itu negara memiliki kewajiban menjamin seluruh agama yang diakui untuk menjalankan tugas dan perannya secara sehat.
Lanjutnya, tugas pemerintah untuk urusan agama diserahkan kepada kementerian agama agar pembangunan di bidang agama berkembang dengan baik sesuai nilai yang berlaku.
Dijelaskan juga bahwa adanya 3 point penting yang diurus melalui Kementerian agama yakni peningkatan pemahaman kualitas umat, fungsi pendidikan agama dan pendidikan keagamaan.Tugas kami hanya memfasilitasi sesuai ketentuan yang berlaku.
Kepala Sekolah SMA Katolik Sint Carolus Freduss Kolo, S.Ag dalam sambutannya mrngatakan bahwa SMA Katolik Sint Carolus merupakan salah satu sekolah yang dimiliki Yayasan dan Umat di Kota Kupang dalam wilayah Keuskupan Agung Kupang Selain SMA Putain.Sementara SMA Katolik Sint Carolus dibuka 1983 namun proses KBM baru dimulai 1984 dan jumlah siswa hingga saat ini sebanyak 274 siswa dengan 13 rombongan belajar, guru dan pegawai berjumlah 38 orang.
Kegiatan bulan kitab suci yang digelar hari ini mengajak kita semua agar lebih peka dan bangkit bersama melakukan hal-hal produktif mengatasi pandemi covid dan kiranya kita saling menguatkan dan bergerak bersama melakukan langkah-langkah konkrit mendukung proses kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk membawa lembaga ini terutama peningkatan pengetahuan dan keterampilan Siswa yang berkualitas dan berdaya saing dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
kitab suci sebagai sumber pengetahuan dan dalam momentum ini mengajak kita semua untuk lebih mendekatkan diri terhadap nilai-nilai spiritual sekaligus mengingatkan Bapak ibu guru untuk memperdalam materi pelajaran agama sebagai pijakan untuk membentuk karakter peserta didik sesuai norma yang berlaku dan diharapkan siswa menyelesaikan studi memberikan manfaat produktif ditengaj masyarakat.
Lanjutnya, dalam kaitan dengan wacana moderasi hidup beragama kami minta masukan-masukan yang konstruktif dalam hidup beragama terutama mendorong peserta didik agar memiliki karakter yang baik sebagai solusi menghadapi tantangan globalisasi yang kompleks, sebuah contoh setiap orang memiliki kebebasan mengeksiskan ajaran tertentu meskipun tidak akui oleh negara bahkan bisa menimbulkan sikap in toleransi, perbedaan pendapat maupun konflik sosial oleh karena itu kehadiran moderasi agama sebagai solusi agar negara mengembalikan kita pada jalan yang benar yakni memperdalam pengetahuan dan mengarahkan agar berada pada ajaran agama yang tepat.
Dalam kesempatan ini saya mewakili Keluarga besar SMA Katolik Sint Carolus menyampaikan terima kasih kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang dan jajarannya atas dukungannya dalam mendukung kegiatan bulan kitab suci Nasional, ungkap Freduss Kolo, (Mf/SN).