Anggota DPR RI Usman Husin Apresiasi Kementerian Pertanian, 1 Januari 2025 Siap Salurkan 9, 55 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Bagi Petani
Kupang, Sonaf NTT-News.com. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Usman Husin mengapresiasi langkah yang dilakukan Kementerian Pertanian dimana telah mengalokasikan 9, 55 Juta Ton Pupuk bersubsidi dengan tujuan menjawab kebutuhan petani di seluruh daerah dalam indonesia.
“Sebagai wakil rakyat saya mendukung program yang dilakukan Pemerintah saat ini karena pupuk merupakan salah satu kebutuhan strategis yang mendukung kegiatan pertanian di hari esok” kata Usman Husin saat dikonfirmasi wartawan minggu 29/12/2024.
Anggota komisi IV DPR RI itu menerangkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9, 55 juta ton tertuang dalam keputusan Menteri Pertanian No.644/2024 yang terdiri dari pupuk urea, NPK, Formula Khusus dan organik.
“Alokasi tersebut sudah dilanjut oleh SK daerah yang diterbitkan bagi seluruh indonesia dan penyalurannya mulai 1 Januari 2025 dengan mengacu terhadap ketentuan yang berlaku” ungkapnya.
Menurutnya, hal ini sebelumnya sudah dilakukan Rapat Dengar Pendapat ( RDP) tertanggal 3 Desember 2024 bersama Pimpinan PT. Pupuk Indonesia yang bermuara terhadap peningkatan tata kelola subsidi pupuk dan menjamin ketersediaan pupuk bagi petani di seluruh daerah.
Ia lanjut menerangkan, alokasi 9, 55 juta ton pupuk bersubsidi kiranya dikelola dengan efektif, berbasis data, transparan dan tepat sasaran bagi petani yang benar-benar membutuhkan sehingga kegiatan-kegiatan pertanian yang dilakukan memberikan dampak produktif bagi banyak sesama serta sebagai wujud konkrit mendukung agenda pembangunan pemerintah terutama mensukseskan program swasembada Pangan.
Politisi PKB itu menghimbau kepada seluruh pihak agar bersinergi bersama mengawal penyaluran pupuk bersubsidi dengan memperketat pengawasan sehingga 9, 55 juta ton pupuk bersubsidi sampai di tangan petani dengan baik guna menjawab salah satu kebutuhan dasar petani bahkan sebagai solusi mengatasi kelangkaan pupuk yang selama ini dikeluhkan para petani.