Bupati Kupang : Progres Penyaluran Dana Seroja Tahap I Sudah Dilakukan Sesuai Ketentuan Yang Berlaku

Kupang, sonafntt-news.com.  Menindaklanjuti bantuan seroja dari Pemerintah  Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  RI, pemerintah Kabupaten Kupang menyampaikan bahwa penyaluran Dana Seroja Tahap I sudah dilakukan sejak april 2022 sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian laporan Bupati Kupang Drs. Korinus Masneno  saat BNPB melakukan monitoring dan evaluasi progres stimulan rumah dampak bencana seroja.Kunker ini berlangsung di Aula El Tari  Kantor Gubernur NTT, yang dihadiri walikota dan para Bupati se -NTT, Kamis, 12 Mei 2022, 

Dalam kesempatan tersebut, para kepala daerah  yang hadir, menyampaikan progres maupun kendala di lapangan terhadap bantuan dana seroja, salah satunya Bupati Kupang, Korinus Masneno.

 Bupati Korinus  melaporkan bahwa tahap pertama penyaluran bantuan dana seroja sudah dilaksanakan oleh Pemerintah  Kabupaten  Kupang pada akhir april. Dan akan terus dilakukan verifikasi lanjutan hingga segeranya bisa selesai penyaluran bantuan tersebut. 

Sementara SK PPK yang ditunggu-tunggu oleh Pemkab Kupang dari BNPB, hari ini juga menurut Kepala BNPB sudah ada. Suharyanto menambahkan bahwa untuk kategori Rumah Rusak Berat dengan dana 50 juta, sudah ada desain rumah contohnya di BNPB. Akuntabilitasnya terjaga, sehingga tidak ada temuan. Komunikasi intens dari pertemuan ini, yang diutarakan oleh para Bupati, ditanggapi Kepala BPNB, permasalahannya hanya pada laporan atau data, bukan sesuatu yang rumit. Jika temui masalah, tim BNPB siap turun.

Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Suharyanto menerangkan   bahwa sudah di bulan ke – 5 dalam tahun 2022, semenjak dana bantuan stimulan dari BNPB untuk provinsi NTT, yang baru menunjukkan progres realisasi yang cukup baik dan hampir selesai barulah Kota Kupang dan Kabupaten Ende. Terima kasih disampaikan Kepala BNPB untuk kedua Pimpinan Daerah tersebut, atas tindak lanjut dan gerak cepat dalam menyalurkan bantuan dana seroja. 

 Diketahui  kunker ini, Kepala BNPB membawa serta seluruh pejabat utama BNPB diantaranya Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Deputi Penanganan Darurat, dan lainnya, dengan maksud agar kendala yang dihadapi daerah dalam penyaluran bantuan stimulan dapat dipecahkan bersama. Hal ini perlu diperhatikan, karena menyangkut nama baik daerah dan Provinsi. Tirulah apa yang sudah dilakukan oleh Kota Kupang dan Kabupaten Ende, “tandas Kepala BPNB yang baru kali pertama berkunjung ke Provinsi NTT”.

Sementara untuk bencana non alam yaitu covid 19, Suharyanto menjelaskan warga Indonesia harus tetap waspada, terus tegakkan protokol kesehatan, sebab virus varian baru, masih bermunculan di Negara lain contohnya di Amerika dan Afrika Selatan ada virus varian baru yang muncul. Menurutnya, apa yang disampaikan  bukan untuk menakut-nakuti, tetap waspada dan hati-hati. Ia juga menyampaikan bahwa negara Indonesia tidak ada rencana pasti di Tahun 2022 akan beralih dari pandemi  ke endemi.

Sementara Wakil Gubernur NTT, Josep Nae Soi diawal sambutannya mengatakan,  NTT termasuk daerah rawan bencana antara lain : banjir, cuaca ekstrem, gelombang dan abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, letusan gunung berapi, serta tanah longsor. Atas segala bantuan dan kepedulian Pemerintah Pusat kepada Provinsi NTT, Nae Soi ucapkan terima kasih. Kontribusi nyata sudah diterima oleh Pemerintah dan masyarakat NTT seperti bantuan stimulan rumah dampak bencana seroja. Selain itu, hal lain yang diminta Wagub Nae Soi kepada BNPB adalah dana pendamping. Kepada Kepala Daerah, Diharapkan  untuk bangun komitmen bersama, percepat penyaluran dana seroja, serta terus lakukan pengawasan dan pengendalian secara tepat. Di balik keterpurukan akibat bencana, kata Nae Soi pertumbuhan ekonomi di NTT tetap baik dengan prosentase 5,8%. (Sn).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *