Debat Putaran I Paslon Bupati & Wakil Bupati Belu: dr.Taolin Agustinus -Aloysius Haleserens Fokus Bahas Masalah Kesehatan Dan Pendidikan

Belu, sonafntt-news.com. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Belu Periode 2020-2024 dr.Taolin Agustinus dan Aloysius Haleserens,MM dengan tagline sehati menuju perubahan tampil memukau pada debat Putaran pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Belu Pemilihan kepala daerah Tahun 2020.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Daerah (KPUD) Kabupaten Belu dengan tujuan agar publik mengetahui secara baik dan benar visi dan Misi yang akan dijalankan jika dipercayakan masyarakat memimpin Kabupaten Belu,Jumat 30 Oktober 2020.Turut hadir dalam kegiatan tersebut partai pengusung dari kedua pasangan calon,Ketua KPUD Belu dan jajarannya, Ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Belu dan anggotanya dan perwakilan tim sukses dari kedua pasangan calon.

Taolin Agustinus saat debat berlangsung menjelaskan bahwa paket Sehati memiliki beberapa beberapa program strategis yakni peningkatan Sumber Daya Manusia dengan pelayanan kesehatan gratis, pendidikan berkualitas baik formal maupun formal dan menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa dan ASN yang berprestasi.Selain itu kami memiliki program unggulan di bidang ekonomi, peningkatan infrastruktur, reformasi birokrasi dan hukum maupun budaya Lingkungan hidup.

Pantauan media sonafntt-news.com. dr.Taolin Agustinus dan Aloysius Haleserens,MM pada debat putaran pertama tampil sangat memukau
dan fokus menyampaikan langkah langkah strategis untuk mengatasi masalah kesehatan dan Pendidikan di Kabupaten Belu.

dr.Taolin Agustinus menjelaskan bahwa kesehatan merupakan salah satu sektor yang sangat penting untuk mendukung proses pembangunan daerah menuju kabupaten yang maju dan mandiri serta unggul di segala aspek.

Lanjut dr.Taolin Agustinus bahwa stunting sebagai salah satu persoalan nasional ter mm termasuk di Kabupaten Belu yang ke depan harus di selesaikan dengan baik.

Untuk mengatasi persoalan stunting di Kabupaten Belu perlu dilakukan lima pilar yang dikonvergensikan melalui program dan 5 akses pangan dan gizi dan monitoring program.Langkah yang dilakukan ke depan harus dimulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupan kelahiran (HPK) dan harus memberikan susu protein secara rutin untuk ibu hamil dan bayi dan balita.Selain itu, aktif memberikan patnernik dan orangtua harus diberikan pemahaman dan kemampuan tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak.Aspek harus diperhatikan bersama kebersihan lingkungan sekitar dan harus menanam pohon yang produktif di halaman rumah.

Aspek lain yang harus diperhatikan dengan baik oleh tenaga kesehatan yakni mendeteksi sedini mungkin dan melakukan pengawasan secara tuntas sejak anak dalam kandungan, memperhatikan usia kehamilan,pemenuhan gizi dan berat badan anak dari 0 -2 tahun.Hal ini juga harus adanya regulasi yang dukung melalui kebijakan anggaran dengan melibatkan seluruh stakeholder sehingga target yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan khususnya bagi generasi muda.

“Bagi warga Belu yang belum mempunyai akses untuk mendapat pelayanan kesehatan itu tidak bisa kita menunggu dan saya akan segera kami berjalan kepada ke desa-desa banyak sekali orang-orang yang tidak mendapat itu oleh karena itu apabila kami memimpin Sesuai dengan amanat undang-undang 23 2014 pasal 11 pasal 12 undang-undang Nomor 12 kami akan melaksanakan integrasi dengan dengan skemanya ada dua undang-undang yang saat ini sudah dilakukan dan tidak masalah untuk itu kami yakin apabila kami diberi amanat oleh warga akan melaksanakan ini dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.Hal ini juga sejalan dengan Permendes No.23 Tahun 2014 tentang Layanan Sosial Dasar menjelaskan bahwa semua orang memiliki mendapatkan hak yang sama untuk akses ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk kelas 3″tegas dr.Agus Taolin

Ia menambahkan yang belum tercover dalam BPJS sehingga semua masyarakat yang ada di kabupaten Belu akan ke kantor BPJS kita jamin jaminan kesehatannya.

Dalam kesempatan itu dr.Taolin menambahkan bahwa salah satu visi kami yakni pembangunan berkarakter dengan menyiapkan pendidikan formal dan informal bahkan peran orang tua dan tokoh adat sangat penting dalam pembinaan karakter yang ditempatkan pada posisi yang strategis Oleh karena itu kami akan perhatikan pendidikan.

“kita akan menjamin seluruh anak di Kabupaten Belu mendapat pendidikan yang berkemampuan baik dan unggul di segala aspek kita akan sekolahkan sampai selesai dengan bantuan Pemerintah Daerah dan Pemerintah pusat bahkan lembaga lain yang memiliki perhatian di bidang pendidikan.Selain itu, harus ada muatan lokal dari segi budaya adat istiadat jadi di dalam sekolah.

Sementara ketua tim Pelaksana Harian Pemenangan Paket Sehati (dr.Taolin Agustinus SpPD dan Drs. Aloysius Haleserens,MM) Anton Tey Sera, saat ditemui oleh awak media di Posko pemenangan rumah perubahan paket Sehati, Jln Kihajar Dewantara Kecamatan Atambua Barat mengatakan bahwa paket sehati siap melakukan hal-hal strategis dari TK hingga Perguruan Tinggi untuk perbaikan kualitas pendidikan di Kabupaten Belu dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai, menyiapkan pelatihan yang kreatif dan inovatif untuk menunjang kapasitas guru sesuai kebutuhan dan perkembangan.Langkah lain yang akan diwujudkan membangun kerja sama dengan sekolah dan Perguruan Tinggi yang terakreditasi B untuk mendukung program-program unggulan paket sehati dengan prinsip membawa Kabupaten Belu semakin maju dan berkembang di segala sektor. (MF/SN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *