Desain Terminal Yang Terintegrasi dan Berbasis Pariwisata
Atambua,sonafntt-news.com..Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) memantau situasi dan kondisi Terminal Tipe B Lolowa-Atambua. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja daratan Timor setelah sebelumnya dilakukan di Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, Kabupaten TTU.
Gubernur Viktor mengatakan Terminal Tipe B harus didesain menjadi terminal yang terintegrasi dan berbasis pariwisata.
“NTT merupakan daerah Pariwisata. Untuk itu setiap terminal yang ada, didesain terintegrasi dan berbasis pariwisata,” ungkap Gubernur Laiskodat.
Selanjutnya, Gubernur Viktor juga mengarahkan bahwa desain pembangunan terminal tersebut, dapat terealisasi pembangunannya melalui skema pinjaman dan tidak membebani APBD Provinsi NTT.
“Kita memiliki solusi dalam membangun terminal dengan desain yang baru tanpa membebani APBD melainkan melalui skema pinjaman daerah. Akan tetapi perlu menata administrasi berupa sertifikat lahan tersebut dan perencanaan kebutuhan anggaran pembangunan terminal dimaksud”, ujar Gubernur VBL
Gubernur juga mengarahkan beberapa hal penting yang menjadi perhatian dalam manajemen pengelolaan terminal dimaksud.
“Segera siapkan Peraturan Gubernur untuk menertibkan semua angkutan, baik angkutan pedesaan, angkutan antar kota dalam Provinsi maupun lainya, tanpa terkecuali. Wajib masuk terminal untuk mendeteksi setiap permasalahan yang terjadi di dalam perjalanan, penyediaan fasilitas tempat bagi agen trevel dan pelayanan serta fasilitas yg disiapkan bagi kendaraan yang membawa penumpang ,”tegas Gubernur.
Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka menjelaskan terkait informasi terminal tipe B Lolowa dan menindaklanjuti arahan Gubernur NTT.
“Terminal Lolowa merupakan terminal terakhir manakala perjalanan dari Kupang. Arahan Bapak Gubernur siap kami tindaklanjuti berkaitan dengan Desain Terminal Tipe B dan perencanaan kebutuhan anggaran pembangunan terminal dimaksud”, ungkap Isyak.
[22:21, 3/26/2021] Marfin Foni: BPMPD Provinsi NTT Segera Luncurkan Sekolah BUMDES Berbasis Online
Malaka,sonafntt-news.com.Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa segera luncurkan sekolah Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang berbasis Online demi meningkatkan kapasitas, kapabilitas, kompetensi serta skill dalam mengelola badan usaha milik desa yang berlaku di seluruh desa se-Provinsi Nusa Tenggara Timur sekaligus menyiapkan aplikasi pasar online.
“Kita akan membuat terobosan baru lewat sekolah bumdes online bagi pengurus bumdes untuk mampu mengelola keuangan bumdes serta mampu menguasai teknologi informasi dalam memasarkan hasil produksi masyarakat desa setempat melalui pasar digital.
Pernyataan ini disampaikan oleh kepala dinas Pemberdayaan masyarakat desa provinsi nusa tenggara timur, Viktor Manek ketika mewakili gubernur NTT memberikan sambutan dalam kunjungan kerja gubernur NTT di bumdes Wehali Nain desa wehali kecamatan malaka tengah kabupaten malaka”,kamis 25 / 03 / 2021
Viktor manek lebih lanjut menjelaskan bahwa selain kita akan membuka sekolah bumdes online kita juga akan menyiapkan pasar online untuk dapat melakukan transaksi online, bayar online dan pengiriman melalui media transportasi cepat misalnya J&T,J&E ataupun via pos untuk semua produk hasil karya masyarakat terutama ibu-ibu bumdes seperti keripik pisang, tenun ikat motif malaka dan hasil-hasil bumi milik masyarakat desa wehali.
Ia menambahkan bahwa kita juga akan melakukan terobosan dari sosayeti kosong tiga ke kosong empat dan bila perlu kita melakukan lompatan ke sosayeti lima titik nol yang dimana kecerdasan buatan coba kita memanfaatkan untuk pemberdayaan bumdes”, pungkasnya.
Viktor manek berharap agar pengurus bumdes Wehali nain mulai sekarang harus memikirkan usaha-usaha produktif yang menjadi braend dari bumdes Wehali nain.
” Viktor manek juga mengharapkan agar setiap bumdes yang ada di 127 desa se-kabupaten malaka khususnya bumdes Wehali nain untuk melakukan penataan baik administrasi,keuangan serta Sumber daya pengurus sehingga ketika dari dinas provinsi memberikan dukungan dana stimulan semuanya sudah tertata baik dan tinggal mengelolanya saja”, ujarnya.
Ia juga menghimbau kepada 127 desa se-kabupaten malaka baik yang sudah memiliki badan usaha milik desa maupun yang baru memulai membentuk, untuk segera menggerakan roda usaha di desanya sendiri agar hasil pertanian, peternakan dan usaha produktivitas masyarakat lainnya dapat dibeli oleh bumdes sendiri dan masyarakat dapat menjual dengan harga yang wajar serta menjadi opstaker produksi lewat bumdes untuk di pasarkan ke perusahaan-perusahaan dengan label bumdes, imbuhnya.**