Ditengah Pandemik Covid-19, LPMP Provinsi NTT Fokus Sukseskan 3 Agenda Utama Program Kerja
Kupang,sonafntt-news.com.Menyikapi pandemik covid-19 di tanah air termasuk di NTT hingga saat ini belum berakhir dan untuk memperkuat pelayanan publik Lembaga Penjamin Mutu pendidikan (LPMP) Provinsi NTT memilih melakukan melakukan beberapa agenda prioritas dengan prinsip pelayanan publik tetap berjalan untuk menjawab kebutuhan yang ada.
Agenda –agenda prioritas yang dimaksud yakni membangun kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT memfasilitasi pembelajaran daring untuk semua jenjang pendidikan secara daring, memberikan edukasi secara daring tentang pentingnya melakukan pencegahan terhadap wabah covid-19 dan termasuk menjaga keselamatan seluruh pegawai, tenaga pendidik, para guru dan siswa yang tersebar pada 22 kabupaten dan menjalankan tugas pelayanan publik sesuai tugas dan peran masing masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Hal ini disampaikan oleh kepala LPMP Provinsi NTT Drs. H.Muhammad Irfan, MM saat ditemui oleh awak media di ruang kerjanya, senin 26 juli 2021.
H.Muhammad Irfan, MM saat dalam kesempatan itu menguraikan bahwa untuk meningkatkan pelayan publik di tengah pandemik covid-19 kami tentu siap memberikan pelayanan yang terbaik sesuai tugas dan wewenang yang ada dengan prinsip membantu 22 Kabupaten/kota dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan memastikan kebijakan kementerian pendidikan dan Kebudayaan RI dilakukan dengan baik dan benar oleh pemerintah daerah.
Sementara untuk menunjang kapasitas guru di tengah pandemik covid-19 dilakukan bimtek dan selanjutnya menyiakan pustekkom kepada siswa. Untuk diketahui pula sesuai pemantauan KBM daring maupun offline hingga saat ini berjalan dengan dengan naik baik namun tidak semua sekolah mengakses internet karena jaringan internet belum mampu menjangkau semua misalnya sekolah-sekolah yang berada di pedalaman dan letak geografis NTT yang sangat luas sebagai contoh di Pulau Sumba dan sebagian pulau Timor dan solusi yang dilakukan yakni para guru melakukan KBM ke rumah –rumah siswa da tugas kami di LPMP memfasilitasi guru –guru saat menjalankan tugas KBM di rumah siswa dan hal ini berlaku untuk semua kabupaten kota se-ntt.
Dalam situasi pandemik orang tua memiliki peran yang strategis dalam membimbing anaknya di rumah selain tugas dari seorang guru mata pelajaran bersangkutan,upaya ini harus diperhatikan dengan baik, bebernya.
Lanjut Muhammad Irfan, pada bulan mei 2021 Satuan Pendidikan di seluruh NTT sudah melaksanakan Perlakukan Tatap Muka terbatas namun di bulan juli 2021 angka covid-19 kembali meningkat hal tersebut kemudian ditinjau kembali.
Berkaitan kualitas mutu pendidikan di tengah pandemik covid-19 tentu sangat jauh dari yang diharapkan semua pihak namun ditekankan bukan soal mutu tetapi memberikan edukasi kepada guru dan siswa untuk membantu melakukan pencegahan penangan covid-19 yang fokus pada keselamatan seluruh tenaga tenaga pendidik, pegawai guru-guru dan siswa. Kita tidak menginginkan para guru dan siswa menjadi cluster baru dan yang diutamakan saat ini menjaga kesehatan dengan catatan siswa tetap berproses atau mengikuti KBM namun metodenya berbeda dengan keadaan normal.
“ini tentu saja diperlukan penyesuaian dari berbagai macam aspek standar proses pendidikan. Salah satu aspek penyokong dalam peningkatan proses pembelajaran dalam masa pandemi ini adalah ketersediaan teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran”tegasnya.
Langkah ini sejalan dengan instruksi dari Kementerian pendidikan dimana adanya refocusing anggaran untuk percepatan penanganan pandemi covid-19 dan seluruh dana bos dianjurkan untuk kepentingan pemenuhan sarana dan sarana khususnya dibidang kesehatan .
Upaya lain yang sementara dilakukan yakni adanya validasi Teknologi Informasi Komputer untuk seluruh satuan pendidikan di NTT guna menunjang pelayanan publik sesuai kebutuhan daerah.
Ia menambahkan kendala lain yang dihadapi yakni masih ada 800-an lebih sekolah yang belum melakukan asesmen dengan alasan belum ada jaringan listrik dan jaringan internet dan belum memiliki komputer.,ungkapnya.(Mf/tim).