DWP Undana Sinergi Bersama Fakultas Sains Dan Teknik Gelar Talk Show Tentang Pentingnya Jaga Kesehatan Mental
Kupang, Sonaf NTT-News.com. Dharma Wanita Persatuan (DWP)-UNDANA berkolaborasi dengan DWP-Sub Unit Fakultas Sains dan Teknik (FST)-UNDANA menyelenggarakan Talkshow Kesehatan Mental dengan tema “AKU BERHAK MENDAPAT KENYAMANAN DAN MENIKMATI KEBAHAGIAAN DI TEMPATKU BEKERJA DAN BELAJAR”.
Kegiatan talkshow berlangsung 19/10/2024 di Ruang Teater, Gedung Rektorat UNDANA. Turut hadir Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng, wakil rektor II Dr.Paul G. Tamelan, MSi, sejumlah dekan dan civitas akademik.
Sandra Benyamin de Rosari, selaku Ketua Panitia, menjelaskan bahwa kegiatan talkshow yang diselenggarakan oleh bidang Sosial Budaya DWP-UNDANA ini dalam rangka memeriahkan Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day) yang ditetapkan WHO untuk diperingati setiap tahun pada Tanggal 10 Oktober, dan pada tahun 2024 mengambil tema : “Its Time to Prioritize Mental Health in the Workplace” (Saatnya memprioritaskan kesehatan mental di lingkungan kerja).
Menurut Ketua Panitia, kegiatan talkshow ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran civitas akademika tentang kesehatan mental dan menjaga kesehatan mental dalam berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang sehat mental, serta mendukung upaya pencegahan gangguan kesehatan mental dan cara penanganannya di lingkungan UNDANA.
Kegiatan Talkshow ini menghadirkan pembicara Ibu Andriyani E. Lay, M.A. (Psikologi / Praktisi Psikologi yang bekerja pada Program Studi Bimbingan Konseling-FKIP, UNDANA); Ibu dr. Aletha Pian, MPH (Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah Jiwa Naimata, Kupang) dan Ibu Drh. Hembang Murni Pancasilawati Sanam (Ketua DWP-UNDANA “Sahabat Kampus”).
Ketua DWP-UNDANA “SAHABAT KAMPUS”, Drh. Hembang Murni Pancasilawati Sanam menegaskan bahwa, tidak bisa dipungkiri dalam perjalanan studinya mahasiswa menghadapi berbagai persoalan, baik yang sifatnya akademik maupun non akademik, sehingga DWP-UNDANA mengemban tugas untuk mengambil bagian dalam upaya mencegah terjadinya masalah kesehatan mental, termasuk kekerasan seksual di lingkungan kampus, sekaligus menindaklanjuti tugas yang sudah diamanatkan oleh DWP Ditjen Diktiristek.
Selain itu, berdasarkan data Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di seluruh dunia, 19% populasi dewasa mengalami gangguan mental, remaja sebanyak 46%, sedangkan anak 13%. Ironisnya, hanya setengah bagian dari populasi tersebut yang tertangani dengan baik, hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran tentang pentingnya memelihara kesehatan mental, minimnya tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dalam menangani gangguan mental dan stigma negatif terhadap gangguan mental dan penderitanya.
Rektor UNDANA, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam bahwa, UNDANA harus Zero Toleran terhadap tindakan apapun yang merugikan kesehatan mental, termasuk kekerasan seksual di lingkungan Kampus UNDANA.
Kesehatan mental menjadi salah satu perhatian universitas dalam menjawab berbagai persoalan sosial, hal ini juga sebagai bentuk kepedulian dalam menghadapi perkembangan zaman.
Demikian Halnya dalam pesan dan visi dari Rektor UNDANA bahwa mahasiswa yang lulus dari UNDANA tidak hanya lulus dengan IPK yang tinggi, lulus tepat waktu dan cepat mendapatkan pekerjaan, tetapi yang terpenting lulusan UNDANA harus lulus dalam keadaan sehat dan Bahagia. Sehat yang dimaksud tidak hanya sehat jasmani dan rohani tetapi juga sehat lingkungan dan sehat sosial. Sehat sosial berarti bebas dari berbagai tindakan kekerasan, termasuk di dalamnya kekerasan seksual.
“ Ciptakan suasana yang damai, dan bangunlah iklim sehat dalam mendukung pengembangan SDM, dan harus mampu menjamin mahasiswa belajar dengan baik, hindari intimidasi sehingga mereka berhak mendapatkan kenyaman belajar menjadi generasi yang cerdas dan unggul di segala aspek “ungkapnya
Dalam kesempatan itu juga, Ellena Fahik Heda merupakan salah satu Sumber yang membagikan pengalaman dan kiat-kiatnya sebagai mahasiswa Undana yang berjuang dan berhasil mengatasi tekanan-tekanan yang menggoyahkan kesehatan mentalnya hingga sempat membuatnya terpuruk namun kemudian berhasil mengatasi persoalan tersebut karena mendapatkan supporting system yang kuat dari berbagai pihak (pihak gereja, psikolog, pihak Undana) sehingga mampu menemukan jati dirinya kembali dan menyelesaikan studinya di Undana.Diketahui yang menjadi modeeator dalan kegiatan Talk Show ini yakni Lochana Dewi Mudita
Sedangkan sesuai data yang di himpun, 250 peserta antusias menghadiri talkshow ini. Mereka adalah perwakilan dosen, tendik, ibu-ibu pengurus dan anggota DWP-UNDANA dan DWP-sub unit, serta mahasiswa semester akhir yang sedang mempersiapkan proposal, melakukan penelitian dan mempersiapkan seminar hasil.