Gubernur VBL Apresiasi Poltekkes Kupang Dalam Penanganan Stunting

Kupang,Sonafntt-news.com. Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL)  memberikan apresiasi kepada Poltekkes  Kemenkes Kupang yang terus melakukan terobosan-terobosan baru  yang memiliki dampak positif dalam   penanganan Stunting

Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan   dalam acara Launching Program Peningkatan Kualitas Ketahanan Keluarga Melalui Model One Team One Family yang diselenggarakan di Aula Cendana Wangi Kampus Poltekkes  Kemenkes Kupang pada Selasa (18/04/2023).

Program ini dilaksanakan atas Kerjasama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT, Poltekkes Kemenkes Kupang, Yayasan 1000 Hari, Yayasan Jatica Oxytocin Indonesia, dan Mitra Lainnya. 

Dalam sambutannya, Gubernur VBL  menguraikan kita  patut berikan  apresiasi terkait program tersebut dengan melibatkan kolaborasi aktif dari semua pihak dalam memberikan pendampingan bagi keluarga untuk juga berdampak positif terhadap pencegahan stunting.

 “Ini kolaborasi yang baik dan juga apresiasi kepada semua pihak dan juga dukungan penuh dari Poltekkes Kemenkes Kupang dengan melibatkan mahasiswa dan juga dosen dalam partisipasi aktif mendorong aspek pengetahuan dan pendidikan untuk membangun dan meningkatkan kualitas keluarga. Bila kita ikut mendorong pembangunan sebuah  keluarga, maka kita ikut membangun kualitas masyarakat dan daerah,” ujar Gubernur.

“Program ini juga memiliki peran pendampingan keluarga, membangun kemandirian keluarga serta juga berdampak pada percepatan penanganan stunting di NTT. Saya ingin agar kelompok atau tim yang turun ke lapangan itu harus kerja dengan tulus dan cinta karena melayani terkait dengan pola asuh, pemenuhan gizi dan juga pemberdayaan ekonomi,” kata Gubernur.

“Yang kita kerjakan ini sangatlah bermartabat karena untuk menciptakan kehidupan yang berkualitas dengan kita membantu meningkatkan kualitas hidup orang lain,” tambahnya. 

Sementara itu, Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI  drg. Ariyanti Anaya, M.Km dalam sambutannya secara virtual mengungkapkan, semua pihak harus konsen dengan masalah stunting dan juga kesehatan ibu dan anak.

 “Kita harus konsen dengan masalah stunting dan juga kesehatan ibu dan anak. 

Kita harus cepat menangani stunting karena bermuara pada mencetak generasi produktif dan unggul. Saya harapkan dengan pendekatan one team one family ini sangat efektif dalam melakukan penguatan kesadaran untuk hidup sehat,” ungkapnya.

“Saya harapkan, kerja sama ini harus terus didorong dengan baik dan terus meningkatkan peran Poltekes Kupang dengan maksimal untuk terus bersinergi dengan pihak lainnya bersama pemerintah dalam menangani dan menyelesaikan masalah kesehatan di NTT,” ungkapnya.

Dalam Laporan Panitia Penyelenggara yang disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT drg. Iien Andriani M.Kes menjelaskan, yang menjadi sasaran dari one team one family ini adalah keluarga yang memiliki kesenjangan berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan di lokasi KKN oleh mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira, Universitas Muhammadiyah Kupang, Universitas Kristen Artha Wacana dan Universitas Nusa Cendana. 

drg. Iien mengungkapkan, dengan pendekatan one team one family adalah bentuk kolaborasi intervensi dengan dukungan dari pihak Poltekkes  Kemenkes Kupang dimana satu keluarga akan dilakukan pendampingan dan diintervensi sesuai kebutuhan. Untuk ibu hamil akan diintervensi oleh jurusan kebidanan dan dikawal hingga pada tahapan melahirkan. Jurusan gizi akan mengawal pola asuh dan juga pemanfaatan kelor sebagai pemenuhan gizi bagi balita. Jurusan kesling akan mengawal sanitasi terkait dengan sanitasi yang benar serta juga Jurusan perawat akan mendampingi terkait dengan pola asuh balita. Untuk peningkatan ekonomi keluarga akan dibantu pihak yayasan dan juga fakultas ekonomi dari 4 universitas untuk memberikan pelatihan kepada keluarga agar bisa mandiri secara ekonomi. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *