Julie Sutrisno Laiskodat : Program Future Makers project, Sebagai Solusi Mendorong Kemandirian Ekonomi Bagi Penyandang Disabilitas
Kupang, Sonafntt-News.com.Program Future Makers project, yang diluncurkan oleh Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) merupakan salah satu solusi tepat untuk mendorong kemandirian ekonomi bagi penyandang Disabilitas dimana saja berada termasuk di Kota Kupang.
Demikian disampaikan oleh Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat saat melakukan kunjungan kerja di SLB Asuhan Kasih Kota Kupang.Turut hadir Tim dari Dekranasda NTT, Kepala Sekolah SLB Asuhan Kasih, Ketua Yayasan Asuhan Kasih Kota Kupang, 21 Februari 2023.
Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat dalam keterangannya menerangkan bahwa Program Future Makers dari Plan International sangat bagus dan tentu sangat membantu kaum muda termasuk penyandang disabilitas untuk melakukan inovasi -inovasi baru dengan memanfaatkan potensi yang ada untuk menambah pendapatan ekonomi bahkan sebagai solusi membangun kemandirian ekonomi di masa mendatang.
Menurutnya, sebagai rumah dari UMKM yang sejak awal berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Program Future Makers ini, mengunjungi 2 (dua) titik lokasi produksi kelompok Kaum Muda, yaitu SLB Negeri Oelamasi Kabupaten Kupang dan SLB Asuhan Kasih Kota Kupang.
Dalam kunjungannya, beliau menekankan tentang pentingnya untuk pendekatan program-program pemberdayaan yang dilakukan itu tidak hanya berupa pelatihan-pelatihan dan dukungan Alat, tetapi juga menghubungkan dengan ekosistem bisnis.
“Jadi Dekranasda Berkomitmen mendukung program ini, karena pendekatan program ini berbeda dengan yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah. Dalam program ini, juga menjangkau Kaum Muda Disabilitas yang biasanya terpinggirkan karena dianggap tidak mampu. Dan juga program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menghubungkan kelompok-kelompok usaha ini dengan Industri di hilir.” Jelas beliau dalam salah satu kunjungannya di SLB Negeri Oelamasi, mengunjungi Kaum Muda yang sedang mengikuti Pelatihan menganyam.
Krealogi sendiri, sebagai mitra pelaksana Plan Indonesia menjelaskan bahwa, proses produksi ini pun cukup ketat dalam proses kontrol kualitasnya, agar mampu memasuki pasar yang lebih besar, termasuk dengan e-commerce. Selain itu, Plan kembali menekankan bahwa beberapa bentuk ekosistem pendukung yang coba di fasilitasi oleh project Future Makers adalah adanya komite lintas stakeholder dari pentahelix unsur pemerintahan, dan kegiatan promosi termasuk kompetisi pitching bisnis untuk meningkatkan kapasitas dari kelompok usaha dan membuka jejaring relasi bisnis mereka.
Dalam kesempatan berbeda di Kunjungan berikutnya di SLB Asuhan Kasih dalam pelatihan menjahit bagi Kaum Muda, Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Bunda Julie, begitu beliau biasa disapa bersama dengan Plan dan Krealogi kembali menekankan bahwa bentuk-bentuk usaha yang menerapkan nilai prinsip bisnis hijau dan inklusif seperti ini sangat penting untuk dikembangkan, agar memiliki cerita yang berbeda dengan UMKM Kriya serupa lainnya di daerah lain, dan membuat keberlanjutan dari usaha dan lingkungan lebih bisa terjamin untuk jangka waktu yang panjang. menekankan tentang pentingnya Green.
Albert Amtiran, Future Makers Project Manager Plan Indonesia menguraikan bahwa untuk meningkatkan kondisi ekonomi kaum muda di NTT, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui Future Makers project, memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan bisnis anyaman ramah lingkungan.
Program yang didukung oleh Standard Chartered Foundation ini akan dilaksanakan hingga 2023, dengan target sebanyak 400 peserta kaum muda, yang terdiri atas 240 orang perempuan dan 100 penyandang disabilitas.
“Kita mempunyai harapan, program ini bisa menjadi solusi ekonomi yang inklusif bagi kaum muda di NTT. Para peserta Future Makers juga diharapkan bisa menjadi contoh praktik bisnis ramah lingkungan yang tetap menguntungkan kaum muda,” ujar Albert Amtiran, Future Makers Project Manager Plan Indonesia, usai menghadiri kunjungan Ketua Dekranasda NTT.
Saat ini di sela-sela mengikuti pelatihan teknis menganyam dan menjahit, 10 kelompok usaha yang sudah terbentuk dan di dampingi program Future Makers ini, sudah mulai menerima pesanan-pesanan, sehingga mereka dapat dikatakan sudah mulai mendapatkan sumber pendapatan dari usaha in. Karena itu, peserta program Future Makers akan terus mengikuti pelatihan dan pendampingan bisnis mikro, termasuk oleh Dekranasda Provinsi NTT, dan dinas-dinas teknis seperti Dinas Perindustrian dan perdagangan, dinas kepemudaan dan olahraga, dinas pariwisata dan ekonomi kreatif, Kampus, dan lembaga keuangan, untuk meningkatkan soft skill dan hard skill mereka dalam berbisnis berbasis pasar di sektor kerajinan. Selanjutnya, sebanyak 200 orang muda dari Kota dan Kabupaten Kupang diharapkan dapat membuka bisnis di sektor kerajinan yang ramah lingkungan, seperti bisnis anyaman bambu atau tanaman Purun yang biasa ditemukan di dekat rawa. Teknik bisnis ramah lingkungan ini diajarkan kepada peserta melalui kemitraan dengan Du Anyam yang bergerak di bidang kriya ramah lingkungan, organisasi Persani NTT, dan organisasi disabilitas lainnya di NTT.
Diharapkan, melalui program Future Makers, kaum muda memiliki kemampuan ekonomi yang komprehensif untuk terus berdaya dan melanjutkan kehidupan secara bermakna.
Sementara Kepala Sekolah SLB Asuhan Kasih Kota Kupang Amini dalam keteranganya menyampaikan terima kasih atas dukungan Plan Internasional melalui program Future Makers bagi penyandang disabilitas untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sekaligus untuk menambah penghasilan guna menjawab kebutuhan yang ada.
“Kami bangga atas kehadiran project ini dan tentu sangat bermanfaat bagi siswa/si baik secara internal maupun untuk mendukung pengembangan sekolah di masa mendatang dan siap menghadapi perkembangan zaman yang sangat kompleks” ungkapnya. (Mf/SN).