daerah

Kepala BPBD Keluhkan Anggaran, Bencana Terus Terjadi Mana-nana

TTU, Sonafntt.News.com. Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara, Oktofinus Nulle mengeluhkan tidak adanya anggaran untuk menanggulangi berbagai bencana alam yang terjadi di daerah, Padahal bencana alam terutama dengan situasi ekstrim ini terus terjadi di kabupaten ini.

Ditemui di ruang kerjanya, Senin (18/2/2025) Kaban Oktofinus menjelaskan, tidak adanya anggaran untuk penanggulangan bencana sudah disampaikan kepada pimpinan DPRD, tapi kurang mendapat respon balik. Karena itu, hal ini yang menyulitkan tim BPBD bertindak lebih cepat, lebih gesit dan tanggap darurat.
Namun meskipun demikian timnya terus melaksanakan berbagai tindakan investigasi terhadap sejumlah bencana yang terjadi di kabupaten ini.

Dia menjelaskan, sesuai ramalan BMKG maka saat ini Kabupaten TTU termasuk situasi ekstrim dimana curah hujan yang terus mengguyur dan terjadi secara beruntun, terjadi dari waktu ke waktu tetap berpotensi menimbulkan berbagai bencana yang terjadi di daerah ini.

Dijelaskan sampai saat ini telah terjadi sejumlah bencana alam di sejumlah titik di kabupaten TTU. “Untuk hujan kemarin saja, sesuai laporan dari teman-teman di lapangan, ada sejumlah bencana yakni di kelurahan Benpasi ada 31 KK yang terendam Banjir, Kelurahan Kefamenanu Utara terjadi longsor. Jadi kita sementara itu turun melakukan berbagai aktivitas investigasi di lapangan untuk memastikan laporan teman- teman dari lapangan,” ungkapnya.

Disamping itu, kata Kaban Oktofianus, ada sejumlah titik yang telah terjadi berbagai bencana yakni di Biboki Moenleu yakni di Desa Luniup ada terjadi Longsor di pinggiran pemukiman, di Biboki Feotleu longsor menyebabkan jalan putus di Desa Naku dan Desa Kuluan, di Bikomi Nilulat khususnya di Desa Haumeni Ana ada Longsor menyebabkan jalan putus dan sejumlah titik rawan lainnya.

“Untuk data lebih lengkap saya akan kirim ke WA saja, soalnya ada begitu banyak data, yang tidak bisa saya ingat persis. Jadi kita sementara membentuk tim reaksi cepat tanggap bencana dari berbagai sektor untuk turun melakukan berbagai investasi. Nanti tim ini pulang akan mengolah data tersebut untuk kemudian bisa dikategorikan bencana tersebut, kedalam tiga kategori,” ungkapnya.

Menurut Kaban Oktofianus, dari ketiga kategori tersebut, pihaknya akan menyampaikan hal tersebut kepada kepala daerah untuk mendapatkan Pernyataan Bencana kemudian bisa ditindaklanjuti sesuai kondisi yang dialami.

“Kami sendiri tidak ada anggaran khusus untuk penanganan bencana. Jadi kami lanjutkan berbagai koordinasi, kalau itu bencana berhubungan dengan PUPR kita rekomendasikan penanganan oleh PUPR, atau ke lingkungan hidup. Kalau bencana tersebut berhubungan dengan pangan masyarakat, nanti kita koordinasi,” ungkapnya. (Ken)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *