Mendorong & Mendukung Ekonomi Serkular Melalui Pemanfaatan FABA, PLN Salurkan Bantuan Modal Kerja Kepada UMKM

Ende, Sonafntt-news.com. Dalam rangka wujudkan Green Economy Berbasis Kerakyatan, PLN Salurkan Bantuan Modal Kerja Kepada UMKM guna mendorong dan mendukung  ekonomi serkular melalui pemanfaatan FABA.

Penyerahan Bantuan berupa dana tunai sebanyak 315 juta rupiah diserahkan kepada 3 UMKM Material Konstruksi berbasis FABA di Kabupaten Ende di Gereja St. Donatus Bhoanawa Ende, tanggal 02 Juni 2023. 

Ekonomi sirkular adalah konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang, seperti yang dilakukan oleh PLN terkait dengan pemanfaatan  FABA PLTU. 

Saat ini FABA yang telah digunakan sebanyak 17.290 ton untuk bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi masyarakat kurang mampu, pembangunan sarana umum seperti rumah ibadah, pembangunan jalan umum dan prasarana umum lainnya serta perkuatan struktur tanah yang labil di Kabupaten Ende dan Kabupaten Sikka.

Piet Djata, pemilik UMKM Anamamo Sedagadi menyampaikan terima kasih atas kepedulian PLN melalui bantuan yang diberikan kepadanya dan UMKM lainnya di Ende.

“Bantuan yang kami terima sangat membantu kegiatan UMKM yang selama ini sudah berjalan memanfaatkan FABA untuk memproduksi material konstruksi berbasis FABA, sehingga produktivitas UMKM yang ada tentunya akan lebih baik karena bantuan yang disalurkan hari ini berupa modal kerja sangat membantu kami untuk meningkatkan produksi material konstruksi berbasis FABA”, ujar Piet.

Dirinya mengaku memiliki dua mesin dengan penggunaan FABA per hari 5 hingga 10 ton dengan produksi 500 hingga 1.000 buah batako dengan 1 mesin diesel yang dibeli dan satu mesin yang dibantu oleh PLN lengkap dengan instalasi listriknya.

Berkat edukasi-edukasi yang dilakukan, produksi batako sejak tahun 2020 hingga hari ini sudah mencapai 70.000 buah dan telah disebarkan di Kabupaten – Kabupaten Nagakeo dan Ende. 

Dengan adanya KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Anamamo Sedagadi, telah tercipta lapangan kerja untuk anak-anak muda usia kerja.

Sementara itu, Romo Dominikus Nong, Pastor Kuasi Paroki St. Donatus Bhoanawa menyampaikan, penyerahan bantuan dari PLN untuk kepentingan sarana prasana yang dibutuhkan untuk kelanjutan usaha yang sudah dimulai bersama dalam Kerjasama antara PLN dan Keuskupan Agung Ende untuk membantu Lembaga keagamaan terutama gereja dalam pembangunan sarana prasarana publik dan untuk pemberdayaan masyarakat, tutur Domi.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur I Gede Agung Sindu Putra menyampaikan bahwa PLN hadir untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan kehidupan masyarakat melalui penyediaan energi listrik.

PLN juga melakukan program-program lainnya untuk mendukung pembangunan. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN menyalurkan bantuan modal kerja untuk UMKM Material konstruksi berbasis Fly Ash-Bottom Ash (FABA), yang merupakan Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun Terdaftar (Limbah Non B3 Terdaftar) yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa. 

“FABA sebagai Limbah Non B3 Terdaftar dikelola menjadi material konstruksi berbasis FABA yang digunakan sebagai bahan baku substitusi bata dinding interlock, paving, kanstein, batako dan material lainnya untuk pembangunan, seperti bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi warga masyarakat yang kurang mampu, pembangunan jalan lingkungan, tempat ibadah dan sarana umum lainnya baik di Kabupaten Ende maupun di Kabupaten Sikka”, Kata Sindu.

Sindu juga menjelaskan FABA juga digunakan mensubstitusi bahan baku kegiatan pemadatan tanah atau perkuatan struktur tanah, substitusi bahan baku pembuatan mortar dan substitusi bahan pembenah tanah, dan manfaat lainnya dari pengelolaan FABA untuk pemberdayaan masyarakat, sehingga mendukung pembangunan, kenyamanan aktivitas masyarakat dan mendukung pemerintah dalam pencapaian target-target Sustainability Development  Goals (SDG’s). 

Semoga bantuan yang disalurkan saat ini lebih mendorong sirkuler ekonomi pemanfaatan FABA, sehingga UMKM yang mengelolanya menjadi lebih produktif, dan lebih banyak masyarakat mendapat manfaat dari FABA”, jelas Sindu.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *