Pemkab Kupang Ajak Mitra Lintas Sektor Sukseskan Program Solider Menuju Masyarakat Inklusi

Kupang,Sonafntt-news.com. Pemerintah  Kabupaten Kupang  melalui Dinas Sosial  terus bergerak melakukan kerja-kerja konkrit dengan tujuan memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat  sesuai ketentuan yang berlaku dan salah satunnya membangun kemitraan  dengan SIGAB Indonesia (Sasana Inklusi & Gerakan Advokasi Difabel) sekaligus  mengajak seluruh mitra lintas sektor untuk menjalankan perannya dengan baik guna mensukseskan program  Strengthening sosial inclusion For Disability Equity  and Rights Solider) untuk mewujudkan masyarakat NTT terutama  Kabupaten Kupang yang inklusi .Inklusi yang  dalam hal  lingkungan yang semakin terbuka; mengajak masuk dan mengikutsertakan semua orang dengan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya dan lainnya. Terbuka  dalam konsep lingkungan inklusi, berarti semua orang yang tinggal, berada dan beraktivitas dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat merasa aman dan nyaman mendapatkan hak dan melaksanakan kewajibannya.

Pantauan media ini, kegiatan  tersebut berlangsung di On The Rock Hotel Kupang. Dihadiri oleh para pimpinan OPD lingkup Kabupaten  Kupang diantaranya  Kepala PMD Charles Panie dan Kadis Nakertrans Kristian Koroh, para Kades dari 6 desa di kabupaten  Kupang, para NGO/LSM, Organisasi Penyandang Disabilitas lingkup kabupaten  Kupang dan para Fasilitator, pada hari Jumat, 10 Juni 2022.

Program Manager SOLIDER NTT, Berti Soli Dima Malingara dalam sambutannya mewakili Direktur GARAMIN (Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas  Untuk Inklusi) NTT menyatakan bahwa kegiatan ini guna meminta dukungan dari semua peserta sosialisasi untuk mendukung program SOLIDER. “Kami sudah lakukan audiensi dengan Gubernur NTT dan Bupati Kupang serta Bupati Rote Ndao dan kami pun mendapat tanggapan positif. Yang kami lakukan adalah upaya yang masih terus dilakukan demi mencapai NTT yang penuh INKLUSI.”

Berti menjelaskan bahwa program INKLUSI (Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) ini merupakan kerja sama SIGAB Indonesia (Sasana Inklusi & Gerakan Advokasi Difabel), salah satu organisasi difabel Jakarta yang juga merupakan salah satu mitra program Inklusi . 

Dirinya berharap, Kepala Desa dan fasilitator dari 6 desa yang telah menjadi pilot project ini bisa menjadi tim kuat demi mendukung SOLIDER. “Selamat datang kepada semua peserta, semoga kita bisa saling berbagi dan mendukung dalam kegiatan ini”, tutup Berti Soli Dima Malingara. 

Bupati Kupang melalui Kadis Sosial Kabupaten Kupang Yohanis Masneno, S.Pd saat membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan demi membangun SDM kaitannya dengan pembangunan di kabupaten  Kupang. Secara khusus, kita disini untuk mensosialisasikan program SOLIDER yang berkaitan dengan pembangunan  yang INKLUSI, dimana penyandang disabilitas sudah memiliki hak yang sama dan harus turut serta dalam pembangunan di NTT khususnya di kabupaten Kupang. 

Yohanis juga mengatakan, karena itu GARAMIN yang secara khusus memiliki program bersama Pemkab Kupang untuk pemenuhan kebutuhan difabel, berkaitan dengan askses perlindungan sosial, kesehatan, bantuan hukum dan lainnya. Dirinya menyatakan bahwa pihak Pemprov sudah ada Perda tentang Disabilitas. Kiranya kabupaten . Kupang juga bisa segera membuat Perda tentang Disabilitas demi pemenuhan kebutuhan pembangunan disabilitas baik secara fisik maupun non fisik. 

“Terimakasih juga kepada pihak LSM yang telah membantu dengan mengambil bagian dalam peran pemerintah”, ujar Yohanis Masneno. 

Ia berharap, kiranya kehadiran pemda, pemdes, fasilitator serta NGO/LSM saat ini, bisa berperan bersama demi pembangunan di kabupaten Kupang. Agar tidak hanya duduk dan mengikuti melainkan memberikan dukungan penuh pada kegiatan ini. 

Kadis Sosial kabupaten Kupang ini berharap agar semuanya bisa berperan dalam membangun kabupaten Kupang yang lebih baik.penyandang disabilitas di kabupaten  Kupang berkisar 1072 orang dari 22 kecamatan yang sudah selesai dihitung. Tentunya dukungan dan intervensi bagi para disabilitas dilihat dari ragam disabilitas itu sendiri. Karena itu, GARAMIN juga secepatnya akan melakukan kegiatan di 6 desa yang menjadi pilot project agar kiranya 6 desa yang ada ini bisa menjadi contoh bagi desa lainnya di NTT khususnya di kabupaten Kupang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *