Pemkot Kupang  Dan  CRS Gelar Rapat Diseminasi Hasil Studi Pemetaan Program Terhadap Perubahan Iklim

Kupang, Sonaf NTT-News.com. Pemerintah Kota Kupang dan NGO Catholic Relief Services (CRS) sebagai mitra menggelar Rapat Diseminasi Hasil Studi Pemetaan Program dan Pembiayaan Perubahan Iklim  dengan tujuan mengurangi resiko perubahan iklim dan  mendorong pertumbuhan ekonomi  untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

Kegiatan ini  berlangsung di Hotel Amaris, pada Rabu (28/8/2024).  Turut hadir  sejumlah pejabat lingkup Kota Kupang dan Tim CRS.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kupang, Djidja Kadiwanu, saat membuka kegiatan mengatakan, Pemerintah Kota Kupang memberikan perhatian serius terhadap isu dan upaya memitigasi risiko   perubahan iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami memberikan perhatian untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengidentifikasi dan memetakan apa yang sudah terjadi sehingga   memiliki landasan untuk mengukur kemajuan dan merencanakan peningkatan pendanaan perubahan iklim di masa yang akan datang,”ungkapnya.

Ia berharap,  peserta Diseminasi Hasil Studi Pemetaan Program dan Pembiayaan Perubahan Iklim ini dapat  menyumbangkan pemikiran yang produktif bagi upaya memitigasi risiko   bencana dan perubahan Iklim untuk dipetakan dengan baik, program kerja dan pembiayaan yang diperlukan bagi penanganan isu perubahan iklim di Kota Kupang.

“Saya berharap kepada kita semua untuk melakukan diskusi terkait dengan persoalan perubahan iklim yang ada di Kota Kupang dan saya yakin bersama mitra yang ada, kita bisa memberikan sesuatu sebagai sumbangan pikiran kepada pemerintah daerah dalam melakukan program pemetaan,”harapnya. 

Program Manager CAPACities Catholic Relief Services (CRS) Indonesia, Upi Gufiroh mengatakan, Indonesia secara umum adalah laboratorium perubahan iklim.  oleh karena itu, masih banyak lembaga internasional yang menjadi lembaga donor bagi kegiatan-kegiatan terkait isu perubahan iklim di Indonesia. Dimana, Kota Kupang menjadi salah satu kota dijadikan sebagai salah satu laboratorium perubahan iklim di Indonesia

“Kota Kupang berada di pulau kecil yang tentunya, ketika perubahan iklim terjadi, menjadi salah satu area yang terdampak perubahan iklim. Isu yang paling terdampak di Kupang adalah di sektor sumber daya air, nelayan/masyarakat pesisir, masyarakat urban dan penanganan sampah, serta perubahan lahan pertanian menjadi area pemukiman penduduk,”ungkapnya.

Upi Gufiroh menjelaskan, untuk sektor masyarakat pesisir misalnya, stok persediaan ikan dulu dan sekarang itu berbeda. Sekarang ini, nelayan harus bertolak ke tengah laut untuk mencari ikan karena stok ikan sudah berkurang dan hal ini berpengaruh terhadap kebutuhan kapal nelayan dan  emisi   karbon yang dikeluarkan saat melaut.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *