daerah

Satker PJN Wilayah IV NTT Beberkan Progres Jalan Hurung–Ile Pati–Demondei, Baru Capai 23,26%, Prioritaskan Kualitas dan Dampak Ekonomi

Flores, Sonaf NTT-News.com. Proyek peningkatan jalan yang menghubungkan Desa Hurung–Ile Pati–Demondei Kecamatan Adonara Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini tengah menjadi sorotan publik. Dengan nilai kontrak fantastis mencapai Rp56,399 miliar menangani Ruas jalan sepanjang 10,30 KM dimana progres fisik proyek tersebut per 1 September 2025 tercatat mencapai 23,26%.

 

Informasi ini disampaikan oleh Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Provinsi NTT, Viktor Nalle, saat dikonfirmasi awak media pada Sabtu (5/9/2025).

 

 

“Kami memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan ini berjalan sesuai rencana. Progres memang masih di tahap awal, namun kami sangat menekankan kualitas dan keberlanjutan hasil pekerjaan ini,” ujar Viktor Nalle.

 

Proyek strategis ini tidak hanya bertujuan memperlancar konektivitas antarwilayah, tetapi juga diyakini akan memberikan dampak besar bagi geliat ekonomi masyarakat setempat, khususnya di kawasan pedesaan yang selama ini terkendala akses infrastruktur memadai.

 

Menurut Viktor, cuaca dan kondisi medan yang cukup menantang menjadi salah satu faktor yang memengaruhi laju progres. Meski demikian, ia menegaskan tidak ada kompromi terhadap standar kualitas pekerjaan.

 

 

“ Selain mengutamakan kualitas. Yang kami kejar adalah manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Jalan ini akan membuka akses ekonomi, pendidikan, dan layanan dasar lainnya,” tambahnya.

 

Peningkatan jalan Hurung–Ile Pati–Demondei menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR untuk memperkuat jaringan jalan nasional di wilayah Flores yang selama ini masih tertinggal dari sisi infrastruktur dasar.

 

 

Ia lanjut menyampaikan, pengawasan dan evaluasi rutin terus dilakukan guna memastikan pekerjaan yang dilakukan memprioritaskan terhadap kualitas dan sesuai ketentuan yang berlaku.

 

 

Viktor menegaskan Proyek ini menjadi salah satu indikator komitmen pemerintah dalam membangun dari pinggiran dengan memperkuat konektivitas kawasan tertinggal sedangkan  untuk  waktu pelaksanaan di targetkan akan selesai pada 31 Desember 2025

 

 

 

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *