Sikapi Cuaca Ekstrem , BBKSDA NTT Tutup Sementara Kunjungan Wisata Alam ke Taman Nasional Mutis Timau
Kupang, Sonaf NTT- News.com.Menyikapi kondisi cuaca di musim penghujan yang akhir-akhir ini cenderung ekstrem, untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung wisata alam, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam ( BKKSDA) Nusa Tenggara Timur untuk sementara menutup kunjungan wisata, pendakian dan Camping ke Taman Nasional Mutis Timau sampai kondisi cuaca normal kembali.
Berdasarkan informasi yang di terima, Sejak dibukanya kunjungan wisata alam ke Taman Nasional (TN) Mutis Timau melalui pintu masuk Fatumnasi pada Bulan September 2024 hingga 20 Januari 2025 tercatat 7.435 orang sudah berkunjung ke TN Mutis Timau baik yang hanya melakukan aktivitas hiking di sekitar Hutan Bonsai, Padang Lelofui maupun melakukan aktivitas pendakian. Dengan berjalannya kegiatan wisata diharapkan dapat memuaskan hasrat pengunjung, meningkatkan pendapatan negara melalui PNBP dan pendapatan masyarakat setempat.
Menjelang akhir Januari 2025 kondisi cuaca di Nusa Tenggara Timur relatif kurang mendukung untuk dilaksanakannya aktivitas wisata alam. Dilaporkan oleh BMKG melalui laman https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca/53 (diakses tanggal 27 Januari 2025 pukul 20:40) bahwa prakiraan Cuaca Provinsi Nusa Tenggara Timur tanggal 27-31 Januari 2025 mengalami kondisi hujan pada seluruh wilayah kabupaten kota. Hal ini perlu. diwaspadai untuk keselamatan pengunjung kawasan TN Mutis Timau.
Lebih lanjut, diuraukan berdasarkan catatan petugas Resor Fatumnasi dan data UPTD Puskesmas Fatumnasi, dalam waktu 2 hari tanggal 25 dan 26 Januari 2025 terdapat 4 pengunjung yang mengalami hipotermia dan dilakukan tindakan perawatan fasilitas Puskesmas, saat ini kondisi keempat pengunjung tersebut terkonfirmasi telah sehat kembali. Sebelumnya sejak 5 September hingga 17 November 2024 terdapat 6 (enam) kasus terjadinya hipotermia pada pengunjung yang pada umumnya diakibatkan oleh terbatasnya perlengkapan yang dibawa. Korban hipotermia biasanya hanya membawa jas hujan tipis sekali pakai yang kurang memadai untuk menjaga tubuh tetap hangat. Dalam beberapa kasus kondisi kesehatan pengunjung juga berpengaruh erat untuk terjadinya hipotermia.
Pengunjung TN Mutis Timau berdasarkan aktivitas yang dilakukan dapat bedakan menjadi 2 jenis pengunjung. Pengunjung yang bertujuan menikmati pemandangan di Hutan Bonsai dan trekking ke Padang Lelofui dan pengunjung yang melakukan pendakian dengan terlebih dahulu berkemah di Padang Lelofui. Kondisi hipotermia biasanya terjadi pada pengunjung yang hanya akan melakukan kunjungan singkat dan tidak membawa peralatan yang memadai namun memaksakan diri untuk melakukan pendakian. Selama ini dalam proses registrasi, petugas resor fatumnasi selalu menganjurkan pengunjung terutama yang akan melakukan pendakian atau tracking ke padang Lelofui untuk membawa peralatan yang memadai untuk keselamatan dan kenyamanan berupa jaket, tenda, sepatu, pakaian cadangan serta logistik yang mencukupi. Dalam proses registrasi tersebut dilakukan juga pemeriksaan barang bawaan yang berpotensi menghasilkan sampah. Untuk memastikan seluruh peserta membawa kembali sampah, petugas meminta pengunjung menitipkan KTP/SIM dan mengembalikannya pada saat pengunjung melapor kembali.
Dalam rangka mengantisipasi terjadinya insiden hipotermia pengunjung pendakian, maka perlu dilakukan langkah evaluasi internal untuk memastikan ketentuan penggunaan perlengkapan memadai dapat dipenuhi oleh pengunjung, aktivitas kunjungan hanya dilakukan dalam kondisi cuaca yang memungkinkan, jam kunjungan dilakukan pada siang hari, maka kunjungan wisata ke TN Mutis Timau untuk sementara ditutup hingga 14 Februari 2025 atau hingga selesainya evaluasi dan kondisi cuaca memungkinkan.
Upaya evaluasi yang akan dilakukan oleh pengelola meliputi:
1. Penegasan kepada pengunjung kewajiban menggunakan peralatan dan perlengkapan yang memadai,
2. Melakukan pendakian hanya pada jam yang diizinkan (keberangkatan paling awal pukul 06:00 dan selambatnya pukul 16:00 sudah tiba kembali di pos awal)
3.Penempatan petugas yang memadai bukan hanya di pos Fatumnasi tetapi juga di Padang Lelofui.
4. Mewajibkan para pendaki didampingi oleh pemandu yang berasal dari masyarakat setempat.
5. Mewajibkan seluruh calon pendaki melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan pendakian dan membawa surat keterangan sehat dari modis/dokter.
6. Melakukan pendakian hanya pada saat cuaca memungkinkan.
Ditegaskan, untuk memastikan aktivitas wisata alam di TN Mutis Timau berjalan dengan aman, maka proses pembukaan kunjungan ke TN Mutis Timau hanya akan dilakukan setelah terpenuhinya unsur-unsur yang dievaluasi.
Proses penutupan kunjungan wisata lazim dilakukan pada beberapa obyek wisata alam lainnya baik untuk kepentingan recovery (operasi bersih dan pemulihan habitat) serta alasan cuaca maupun kejadian gejala alam lain yang membahayakan pengunjung.