Tindak Lanjuti Kerjasama Pemkot Kupang  Dan  Plan   International,   Warga Nefonaek Daur Kembali Sampah Bernilai Ekonomi

Kupang,  Sonaf NTT-News.com.    Pemerintah Kota Kupang terus  melakukan langkah-langkah  strategis  untuk meningkatkan pembangunan    daerah  dan salah satunya bersinergi bersama  Plan Internasional  untuk mengatasi persoalan sampah   dengan mengoptimalkan potensi yang ada 

Lurah Nefonaek  dalan keteranganya (jumat, 23/8/2024) menjelaskan bahwa   kami di tingkat Kelurahan menindaklanjuti program kerja pemerintah dimana  adanya MOU  antara pemerintah  dan   Plan Internasional  untuk menangani  sampah oleh karena itu Nefonaek dipilih sebagai  salah  satu  pilot project yang memiliki tujuan yang sampah dalam urusan sampah 

“Kami bersyukur  dari 51 Kelurahan, Plan International    memilih 4 kelurahan sebagai sebagai pilot project penanganan dan salah  satunya kelurahan Nefonaek “ ungkapnya.

Menurutnya,  sejak pendampingan Plan International  dari   November 2023  sampai agustus 2024 sudah terbentuk unit Bank Sampah  Kelurahan Nefonaek dimana memiliki dampak   positif bagi warga karena warga antusias mendaur kembali  sampah yang bernilai ekonomi.

“  Kami setiap bulan melakukan pemilahan    sampah di rumah warga dan setiap minggu ketiga dilakukan penimbangan  serta pengangkutan dari Bank Sampah Kelurahan  Nefonaek ke Bank sampah induk  Mutiara Timur di Kelurahan  Maulafa” ungkapnya. 

Ia lanjut menerangkan hingga saat ini respon warga sangat positif  dan  sekitar 30-an  orang yang mengambil bagian langsung sedangkan  terhitung November 2023 sampai 23 agustus 2024  sebanyak  3 Ton sampah sudah di daur ulang dan dijual ke  bank sampah. 

“Tadi kami bersama koordinator Bank Sampah unit Kelurahan Nefonaek sudah melakukan  Pencairan, penghasilan warga bervariasi ada yang Rp.500.000, ada pula  Rp.750.000, bahkan ada yang lebih.penghasilan yang diperoleh umumnya membayar SPP anak Sekolah mereka, ini capaian yang luar biasa di mana dari memilah sampah bisa menghasilkan uang dan menyiapkan generasi yang cerdas di bangku Bangku Pendidikan” pungkasnya. 

Ia lanjut menguraikan  dari pengolahan sampah bukan rupiah yang dicari namun perhatian warga sangat besar terhadap keberlangsungan keadaaan alam    Indonesia dan khususnya bagi generasi di masa mendatang    karena sampah plastik membutuhkan ratusan tahun baru terurai dengan  baik.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan proses ini  dimulai dengan edukasi secara berulang-ulang kepada warga  tentang pentingnya penangan sampah dan sampah yang bernilai ekonomi.

 “ saya juga mengapresiasi  para RT, RW dan warga yang sangat antusias terlibat aktif dalam menangani sampah  dan langkah ini sebagai bentuk kepedulian lingkungan dan persoalan sampah di lakukah seluruh stakeholder sehingga  bisa menjawab tujuan bersama yakni membawa Kota Kupang semakin bersih dan indah” ungkapnya.  

Sementara  Koordinator Bank  sampah  Kelurahan Nefonaek  Hana Natun menerangkan bahwa Plan International memilih  wilayah ini karena  umumnya  tingkat penghasilan ekonomi ke atas dan salah satu target utama yakni mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan sampah yang dipilah serta di bawah ke bank sampah mendapat beberapa   hal positif diantaranya  mengurangi sampah ke Tempat Pembuangan Akhir ( TPA), memberikan edukasi kepada publik agar lebih cinta terhadap lingkungan terutama  bagi  generasi penerus, dan  mengurangi pemakaian sumber Daya Alam, mengurangi emisi rumah kaca, mendapat tambahan penghasilan  dari pemilahan sampah

“November  2023  kami  awalnya  hanya 6 orang  dalam perjalanan menunjuk saya  sebagai koordinator  dimana  langkah dilakukan  membuat pendekatan dari rumah ke rumah untuk menjelaskan secara detail manfaat dari pengolahan   sampah  dan melalui kerjasama yang baik kami sudah berhasil mengumpulkan dan mengolah sampah sebanyak 3 ton dan khususnya kami timbang 685 Kg sampah yang diangkut dengan 3 pick up” ungkapnya.

Ia lanjut menerangkan nasabah bank mengalami peningkatan 23 orang dan satu perkumpulan disabilitas Nefonaek.kelompok ini terdiri dari 30 orang dan untuk kelurahan Nefonaek memiliki 6 titik bank  sampah  namun kendala yang dialami saat ini belum memiliki kendaraan  operasional. (Mf/SN

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *