TPID Pantau Harga Pasar, Pj. Wali Kota Kupang Jamin Stok Pangan dan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Nataru
Kupang, Sonaf NTT-News.com. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID ) Kota Kupang yang dipimpin Pj. Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., terus bergerak untuk meningkatkan pelayanan publik dan salah satunya pro aktiff melakukan pemantauan ketersediaan pangan dan stabilitas harga di beberapa titik strategis di Kota Kupang, termasuk di Pasar Naikoten 1, gudang Bulog Kupang, dan gudang distributor CV. Sumber Cipta Osmok.
Pemantauan ini bertujuan memastikan stok pangan aman serta harga tetap terkendali di tengah peningkatan permintaan Masyarakat menjelang hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Demikian keterangan Pj.Walikota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd kepada wartawan, jumat 29/11/2024. Turut hadir Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R.J.H Manurung, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Kupang, Patrisius Tupen, S.E., Staf Ahli Wali Kota Kupang, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kupang, para Kepala Perangkat Daerah lingkup Kota Kupang, Direktur Perusahaan Daerah Pasar Kota Kupang, Perwakilan Kejaksaan Negeri Kota Kupang serta Perwakilan Bulog Divre NTT.
Penjabat walikota Kupang Linus Lusi menguraikan bawa kegiatan yang di lakukan merupakan salah satu langkah strategis untuk mengetahui secara detail perkembangan harga kebutuhan pokok dan memastikan ketersediaan barang produksi di pasar tradisional. Selain itu, jika terjadi inflasi maka TPID harus menyiapkan solusi yamg tepat guna menjaga kestabilan harga.
Menurutnya, berdasarkan hasil pemantauan, di Pasar Naikoten 1, beberapa komoditi pangan seperti bawang merah dijual dengan harga Rp. 20.000,- per kilogram, cabai Rp. 50.000,- per kilogram, dan tomat yang dengan kisaran harga dari Rp. 15.000,- Rp. 25.000,- per kilogram sedahgkan harga ayam di pasaran berada pada kisaran Rp. 60.000-an per ekor tanpa kenaikan harga yang berarti, meskipun diperkirakan akan sedikit naik mendekati hari Raya Natal dan Tahun baru karena meningkatnya permintaan. Selain itu, Harga kentang stabil di Rp. 20.000,- per kilogram, sedangkan telur ayam dijual seharga Rp. 60.000,- per rak, dengan potensi kenaikan hingga Rp. 68.000,- saat hari raya. Daging sapi dijual Rp. 100.000,-per kilogram dan diperkirakan naik hingga Rp. 110.000,- per kilogram menjelang Natal dan Tahun baru (Nataru).
Sambungnya, sesuai data yang ada, gudang Bulog Kupang, memiliki stok 6.600 ton beras untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Timor, dengan tambahan 25.000 ton beras impor dari Myanmar dan Pakistan akan segera masuk. Stok ini diperkirakan mencukupi hingga Januari 2025, termasuk untuk kebutuhan perayaan hari raya. Beras impor tersebut telah melewati quality control dan akan dipasarkan dalam kemasan 10 kg dan 5 kg dengan harga stabil.
Dalam kesempatan itu, Pj. Wali Kota Kupang mengapresiasi dukungan para pengusaha dalam menjaga stabilitas pangan dan mendorong CV. Sumber Cipta Osmok untuk turut mendukung kegiatan olahraga di Kota Kupang sebagai “Bapa Angkat.” Gudang CV. Sumber Cipta Osmok yang menjadi salah satu distributor utama di Kota Kupang juga memiliki stok pangan yang cukup, dengan pasokan beras dari Jawa Timur, gula dari NTB, serta gula dari Sumba.
Melalui roadshow ini, Pj. Wali Kota Kupang berharap semua persiapan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru kiranya berjalan lancar, dengan ketersediaan pangan terjamin dan harga yang stabil demi kesejahteraan masyarakat Kota Kupang. Terkait dengan pengendalian inflasi, tingkat inflasi Kota Kupang tercatat sebesar 2,02 persen, sedikit turun dibandingkan bulan sebelumnya. Pemerintah Kota Kupang terus berupaya menjaga stabilitas harga melalui berbagai program, termasuk Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Bersubsidi yang bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Bulog NTT.
Sememtara Kepala KPw BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati menerangkan BI juga mendukung upaya pengendalian harga dengan mengadakan program mobil pangan keliling yang akan menjangkau berbagai kelurahan di Kota Kupang.
Program ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi masyarakat untuk berbelanja ke pasar sekaligus menyerap hasil pangan dari para petani lokal.
BI juga mengagendakan untuk melakukan inovasi serupa di tingkat kecamatan dan kelurahan guna menjaga ketersediaan pangan secara merata.