Trend Angka  Kemiskinan  Kabupaten Kupang Menurun  0, 05 %  

 Oelamasi,  Sonaf NTT-News.com.  Badan Pusat Statistik  merupakan   salah satu lembaga  Vertikal  yang memiliki peran strategis menyiapkan  data sebagai rujukan dalam mendukung perencanaan dan  Evaluasi mendukung peningkatan pembangunan  daerah   di segala aspek. Diketahui  berdasarkan  hasil survei  terakhir  angka kemiskinan Kabupaten Kupang  mengalami  penurunan   0, 05 %

Demikian keterangan  Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Kupang  Made Suantara saat dikonfirmasi   wartawan  di ruang kerjanya, kamis 8/8/2024.

Made Suantara menguraikan bahwa   tingkat konsumsi    masyarakat  tahun ini rata-rata mengalami perubahan ( naik,red).Selain itu, harga penjualan yang beredar di masyarakat sudah stabil   dan hingga saat ini belum ada gejolak berbeda dengan tahun kemarin harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng naik.

Menurutnya, survei yang dilakukan pada  bulan maret  2024   dimana    harga   barang masih stabil. ”Rata-rata pengeluaran masyarakat mengalami  peningkatan,      setiap Kepala keluarga  per bulan mengeluarkan  Rp.416.000,  jadi kondisi ekonomi masih stabil. 

Lebih lanjut dijelaskan, angka  kemiskinan    bersifat  makro  dan sampel yang digunakan per kecamatan namun proses perhitungan sampelnya tingkat kabupaten     sedangkan garis kemiskinan tahun lalu meningkat  dimana pengeluaran  setiap bulan  per orang Rp.370.000,  berbeda pengeluaran per bulan   sekarang  420.000, selanjutnya dilakukan perhitungan   yang  detail   untuk menentukan seseorang masuk kategori miskin atau sebaliknya. 

Sementara Statistisi Ahli Pertama Tonny Arief Juniarta, S.Tr,    menerangkan bahwa    ada beberapa survey yang rutin dilaksanakan setiap tahun   yakni survei sosial  ekonomi nasional   dan survei angkatan kerja  nasional.  untuk survei Ekonomi Nasional (Susenas)  output utamanya mengetahui angka kemiskinan.

“Survei susenas memiliki  indikator tertentu  dan sejumlah  dimensi  yang bertujuan agar kegiatan di lapangan mendapatkan data yang valid dan  sebagai rujukan perencanaan pembangunan daerah ” ungkapnya 

Ia menegaskan  data kemiskinan dari  hasil survei  biasa  digunakan pemerintah sebagai bahan evaluasi pada Organisasi Perangkat Daerah dalam pengentasan kemiskinan.  

Ia juga menerangkan ada juga sakernas lebih fokus terhadap angka pengangguran   dan sebagai contoh dalam penyusunan rencana  pembangunan jangka panjang Pemkab juga menggunakan data BP.”Data-data  yang ada sebagai bahan  kajian untuk membuat rencana sebuah kebijakan.(Mf/SN).

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *