Wujudkan Pengelolaan Sampah Yang Terintegrasi, Pemkot Kupang Terima Bantuan 50 Unit kontainer sampah Dari Perbanas
Kupang, Sonaf NTT-News.com.Pemerintah Kota Kupang menerima bantuan dari Komite Masyarakat Perbankan Peduli (KMPP) Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) sebanyak 50 unit kontainer sampah dengan target mewujudkan pengelolaan sampah yang terintegrasi dari tingkat RT, Kelurahan dan Kecamatan sesuai skema yang telah di tetapkan.
Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Utama Garuda Lantai 2, Kantor Wali Kota Kupang, yang.diterima oleh Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo bersama Wakil Wali Kota, Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc, Turut mendampingi Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega, S.H., Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang juga menjabat sebagai Sekretaris Satuan Tugas Penanganan Sampah Pemerintah Kota Kupang, Wildrian Ronald Otta, S.STP., M.M., Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Matheos A. H. T. Maahury, S.E., Kepala Bagian Kerjasama Setda Kota Kupang, Johanes D. B. B. K. Assan, S.Kom., serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Kupang, Daud Noftianus Nafi, S.STP., M.M, sedangkan dari Perbanas, hadir Direktur Bank BCA Cabang Kupang, Vera Eve Lim dan Tribuana Tunggadewi selaku perwakilan KMPP Perbanas, bersama Direktur Eksekutif Perbanas, Eka Sri Dana Afriza, Ketua Perbanas NTT Leonardo Guntur Hamonangan S., Sekretaris Perbanas NTT Ady Seputro, serta anggota Perbanas NTT dan perwakilan Sekretariat Perbanas Pusat, Rabu (02/Juli)2025
Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menyampaikan apresiasi mendalam dan rasa harunya kepada Perbanas atas dukungannya terhadap upaya Pemkot membangun sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dari tingkat RT hingga kecamatan. Ia menekankan bahwa masalah sampah adalah persoalan serius yang tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara konvensional.
Pengelolaan sampah yang terintegrasi harus dilakukan secara sistematis baik dari pengumpulan, pemilahan, pengolahan dan pembuangan akhir dengan tujuan menekan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Selain itu, manfaat dari yang terpadu yakni menekan volume sampah, Mengubah sampah menjadi sumber daya yang bernilai, seperti kompos dan bahan bakar alternatif,mengurangi risiko penyebaran penyakit yang disebabkan oleh sampah, Pemberdayaan Ekonomi: Menciptakan lapangan kerja baru dan peluang usaha di sektor pengelolaan sampah.
“Kota Kupang selama ini belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang utuh. Kita hanya memindahkan sampah dari titik A ke titik B. Karena itu, kami membentuk Satgas Persampahan dan menyusun roadmap yang jelas, dimulai dari rumah tangga, ke kontainer RT, ke kelurahan, diproses di kecamatan, dan hanya residunya yang dibawa ke TPA Alak,” jelasnya.
Wali Kota menyebut bahwa target pengadaan 1.300 kontainer sampah RT merupakan bagian dari sistem baru yang tengah dibangun Pemkot Kupang. Dengan harga satuan sekitar Rp 4 juta, maka dibutuhkan lebih dari Rp5 miliar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Banyak yang semula pesimis ketika kami sampaikan kebutuhan ini. Tapi lewat efisiensi besar-besaran, termasuk tidak membeli mobil dinas baru, kami bisa menganggarkan untuk 800 unit. Tambah 300 unit bantuan dari berbagai pihak, sekarang sudah 1.100 unit. Ternyata bisa,” ujarnya.
Lebih jauh, Wali Kota juga menegaskan bahwa gerakan pengelolaan sampah ini tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga gerakan moral bersama.
“Kota Kupang ini bukan hanya warisan dari leluhur, tetapi pinjaman dari anak cucu kita. Kalau pinjaman, kita harus jaga baik-baik. Suatu saat mereka akan datang dan bertanya: mana kota yang kami titipkan? Maka kita harus jawab: ini kotamu, bersih, nyaman, dan aman,” pungkasnya.
Ia menutup sambutannya dengan kutipan inspiratif: “If you want to go fast, go alone. But if you want to go far, go together.” Menurutnya, Pemkot, dunia perbankan, masyarakat, gereja, masjid, komunitas, dan semua elemen telah memilih untuk berjalan jauh, bersama-sama.
Mewakili KMPP Perbanas, Vera Eve Lim, Direktur Bank BCA Kupang, menyampaikan bahwa bantuan kontainer sampah ini merupakan bagian dari program CSR Perbanas yang fokus pada tiga pilar utama: pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Menurutnya, sektor perbankan tidak hanya berperan sebagai penggerak ekonomi, tetapi juga harus hadir dalam isu-isu sosial dan lingkungan.
“Meski sehari-hari kami bersaing dalam bisnis, tapi di bawah payung Perbanas kami selalu bersatu untuk kepentingan masyarakat. Karena itu, kami berkomitmen tidak hanya memberikan 20, tetapi 50 kontainer, bahkan membuka peluang kerja sama hingga tiga tahun ke depan untuk mendukung program Pemkot Kupang,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya Perbanas telah mengadakan kegiatan literasi keuangan di Undana Kupang dengan antusiasme luar biasa dari mahasiswa. Isu perlindungan data pribadi dan bahaya pinjaman online ilegal menjadi topik utama yang dibahas bersama peserta.
“Kami siap mendukung literasi keuangan untuk ASN maupun masyarakat umum, karena tingkat adopsi teknologi digital saat ini lebih cepat dari literasi keuangan. Jika tidak ditopang edukasi yang baik, masyarakat bisa terjebak,” tegasnya.
Vera menyampaikan kesannya terhadap semangat dan potensi yang dimiliki Kota Kupang, serta mengajak seluruh pihak untuk membangun kota ini dengan semangat kolaborasi.
“Kami percaya peran perbankan penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Semoga bantuan ini bukan yang terakhir, dan menjadi awal dari banyak kolaborasi baik ke depan,” tutupnya.