Zona wilayah pertama BP4D Kabupaten Malaka, membuka kegiatan konsultasi Publik rancangan awal RPJMD tahun 2021-2026

Malaka, Sonafntt.news.com. BP4D Kabupaten Malaka sudah menjadwalkan kegiatan forum konsultasi publik rancangan awal RPJMD tahun 2021-2026 yang akan berlangsung selama tiga hari dengan sistem zonasi atau pembagian kegiatan pada tiga wilayah

Hari ini selasa, 18 / 05 / 2021 bertempat di panggung tabisan dekenat malaka, forum konsultasi publik rancangan awal RPJMD kabupaten malaka tahun 2021-2026 dimulai dari zona satu yang meliputi wilayah Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Kobalima dan wilayah Kecamatan Kobalima Timur dengan utusan setiap desa tiga orang peserta

selain utusan dari setiap desa pada tiga wilayah kecamatan yang hadir dalam forum konsultasi publik rancangan awal RPJMD tahun 2021-2026, juga hadir para pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten malaka serta pimpinan organisasi perangkat daerah kabupaten malaka

” kegiatan forum konsultasi publik rancangan awal RPJMD kabupaten malaka tahun 2021-2026 pada zona wilayah satu, langsung dibuka oleh wakil bupati malaka Louise luky Taolin, S.Sos didampingi oleh kepala BP4D kabupaten malaka Remigius Asa, SH”

dalam sesi diskusi muncul pertanyaan dan masukan serta solusi dari peserta terutama para kepala desa dan para camat

” Ketika diminta tanggapan oleh awak media seusai kegiatan forum konsultasi publik rancangan awal RPJMD kabupaten malaka tahun 2021-2026, wakil bupati malaka Louise luky Taolin, S.Sos mengatakan bahwa usulan dan pertanyaan dan solusi yang ditawarkan dalam kegiatan hari ini semuanya fokus pada ketahanan pangan dan infrastruktur dan ini linear atau sesuai dengan program visi misi kami yakni SAKTI”, ujarnya

ada peserta yang dalam diskusi cukup cerdas memberikan solusi berkaitan dengan ketahanan pangan yakni kapasitas pendamping dan jumlah pendamping pertanian yang mumpuni, sehingga grafik hasil pertanian di malaka dapat diukur untuk menunjang konsumsi dan ketahanan pangan kita di malaka

” saya suka sekali dengan ide dan masukan itu sehingga kedepan saya bersama bapak bupati dengan dinas teknis perlu menyiapkan pendamping-pendamping yang handal dan profesional dengan merekrut sarjana-sarjana pertanian yang akan di tempatkan di setiap desa dan juga kelompok-kelompok tani untuk menjawab stok beras malaka dengan label nona malaka”, tandas Kim Taolin

untuk memperoleh dan mensuplay beras yang sudah di konsepkan dengan label beras nona malaka, maka” kita perlu menata irigasi mulai dari wehali sampai kobalima dengan menyiapkan juga pendamping-pendamping pertanian yang handal sehingga apa yang kita cita-citakan akan terjadi

” sekecil apapun terobosan dan kerja nyata, kita pastikan untuk terlaksana. jika tidak sekarang, kapan kita akan memulainya? kita tidak hanya bermimpi namun kita perlu memulainya saat ini”, ujar wakil bupati termudah ini.(FB/SN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *