BPTP Provinsi NTT Memiliki Solusi Handal Untuk Penuhi Kebutuhan Ternak Sapi Di Musim Kemarau
Kupang, sonafntt-news.com. Dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat Balai Pengkajian Teknologi pertanian (BPTP) provinsi NTT terus bergerak dan melakukan langkah-langkah inovatif dengan melakukan praktek pembuatan pakan ternak sapi untuk memenuhi kebutuhan makanan ternak sapi baik jangka pendek maupun dalam skala yang besar dan hal ini sebagai salah satu solusi yang handal untuk memenuhi kebutuhan makanan ternak sapi di musim kemarau yang berkepanjangan.
Untuk penuhi kebutuhan makanan ternak sapi di musim panas kami menyiapkan pakan ternak yang bahan-bahan terdiri dari putak segar, jerami padi, limbah jagung, daun gamal, dan daun Lantoro Teramba selanjutnya diolah sampai halus dengan menggunakan mesin lalu dicampur dengan garam dan air secukupnya hingga dibalik sampai rata serta siap untuk di konsumsi oleh hewan ternak sapi.
Hal ini disampaikan oleh Peneliti Madya BPTP Provinsi NTT Ir.Debora Kana Hau MSi usai melakukan demonstrasi pembuatan pakan ternak sapi di Aula Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian, Selasa 18 November 2020.
Debora Kana Hau dalam keterangannya menjelaskan bahwa pakan ternak sapi dan kebutuhan air bersih sebagai salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam menunjang kebutuhan ternak sapi oleh karena itu harus di perhatikan dengan baik agar menjamin kebutuhan ternak apalagi di musim kemarau harus selalu ada..Selain itu, dibutuhkan kerja sama dari seluruh stakholder terkait dan memberikan bimbingan teknis kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan ternak sapi serta sebagai salah satu wujud nyata mengurangi angka kematian ternak sapi di musim kemarau dan pasca setelah musim hujan.
Debora lanjut menjelaskan bahwa demo pembuatan ternak sapi hingga saat ini sudah dilakukan di beberapa kabupaten yakni Kabupaten Kupang, Kabupaten TTU dan Kabupaten TTS. Dan prosesnya pembuatan pakan ternak berkat kerja sama dengan dinas perdagangan dan perindustrian NTT
Ia berharap proses ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan meminta agar limbah jagung tidak boleh dibuang namun harus dimanfaatkan sebagai pakan ternak Hal ini juga sejalan dengan program Gubernur NTT Viktor Bungtilu laiskodat yakni Tanam Jagung Panen Sapi. Program tersebut sudah tersebar pada 17 Kabupaten.
Untuk diketahui pula, Limba jagung yang ada nilai nutrisinya masih rendah namun proses pengolahan dicampur dengan daun hijau seperti gamal, lamtoro teramba dan putak yang memiliki sumber protein dan karbohidrat yang baik dan berdasarkan hasil analisis terhadap bahan-bahan untuk pembuatan pakan ternak memiliki nilai nutrisi 13 % sedangkan kebutuhan ternak seekor sapi hanya 12- 14 % dan hasil ini cukup untuk kebutuhan ternak sapi.
Pantauan media ini setiap bahan saat pengolahan berlangsung selalu dicatat atau direkam untuk mengetahui kecepatan proses pembuatannya dan hal ini bisa jumlahkan dalam jumlah yang besar bahkan jika diperlukan bisa dilakukan lebih cepat dengan memodifikasi mesin yang ada.
Sementara mesin pengolahan pakan ternak yang ada merupakan hasil karya anak Timor dan tidak perlu datangkan dari luar dengan harga yang sangat mahal dan berharap kelompok tani di seluruh NTT dapat memanfaatkan hak tersebut untuk memenuhi kebutuhan ternak guna mengembalikan NTT sebagai gudang ternak
Dalam kesempatan itu ia menambahkan bahwa target kebutuhan pakan ternak yang dicapai untuk satu ekor sapi dalam sehari sebanyak 5 kg guna mempertahankan kualitas badan pada puncak musim kemarau dan pembuatan pakan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan ternak sapi dan langkah yang lain yakni mengembangkan lamtoro teramba dalam skala yang besar untuk memenuhi kebutuhan yang ada. (Marfin/SN).