Dampingi 104 Anak Stunting di Sikka, PLW dan Pengurus PDIP Bantu 4.000 Butir Telur Ayam & Bibit Sayur

Maumere,  Sonafntt-news.com.  Dalam rangka pendampingan terhadap 104 orang anak penderita stunting pada daerah rawan stunting di Kabupaten Sikka, Patris Lali Wolo (PLW), anggota DPRD NTT (dari Dapil Sikka, Ende, Nagekeo dan Ngada, red) dan Jajaran Pengurus DPC Sikka serta Tim Keluarga kembali melakukan aksi kemanusiaan yang menyasar 104 orang anak penderita stunting, Orangtua anak stunting, kader posyandu dan bidan desa.

Berdasarkan keterangan dari Tim Keluarga, PLW yang juga Bendahara Umum DPD PDIP NTT bersama Pengurus DPC PDIP Sikka dan tim keluarga menyalurkan lebih dari 4.000 butir telur ayam dan uang susu bagi anak Stunting pada Rabu dan Kamis (25-26/01/23) pekan lalu.

Bantuan telur juga diberikan untuk kader posyandu dan bidan desa di 5 desa/kelurahan. Sedangkan untuk orangtua yang anaknya mengalami stunting, PLW memberikan bantuan ribuan bibit sayur bayam dan terong.

Aksi kemanusiaan tersebut dipimpin Andris Rikardus, Ketua Tim Keluarga PLW. Menurutnya, bantuan tersebut merupakan aksi pendampingan tahap 2 oleh PLW dan Pengurus DPC PDIP Sikka bagi 104 anak stunting di Desa Sikka, Desa Lela, Kelurahan Kabor, dan Kelurahan Hewuli, dan Desa Tanarawa, Kabupaten Sikka.

“Bantuan tersebut merupakan kelanjutan (tahap 2, red) bagi 104 orang anak stunting di 5 desa/kelurahan. Selain itu, kami arahkan juga untuk Kader Posyandu dan Bidan Desa di 5 desa/kelurahan tersebut,” ujar Andris Rikardus.

Selain menyalurkan lebih dari 4.000 butir telur ayam, lanjutnya, kegiatan tersebut juga untuk memastikan berjalannya Program Pekarangan Tri Fungsi (Pro Patris). “Kami ingin memastikan kegiatan Pro Patris berjalan dengan baik. Karena itu, Tim PLW juga menyalurkan bibit sayur bagi orang tua anak stunting,” ujarnya.

Rikardus menjelaskan, Pro Patris meliputi 1) budidaya hortikultura dan tanaman pendamping beras untuk sumber nutrisi nabati; 2) ekonomi keluarga yang berdikari;  dan 3) strategi antisipasi krisis pangan akibat anomali iklim. 

Patris Lali Wolo alias PLW yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp/WA mengatakan, aksi kemanusiaan tersebut merupakan salah satu perwujudan amanah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. “Kami arahkan untuk percepatan pemberantasan stunting di NTT,” ujarnya.

Selain untuk anak stunting, lanjutnya, pihaknya juga mengarahkan bantuan telur ayam (protein hewani, red) untuk membantu Kader Posyandu dan Bidan Desa. “Karena sesungguhnya merekalah tulang punggung pemberantasan masalah stunting,” tandas PLW.

Mengenai kegiatan Pro Patris, PLW menjelaskan, kegiatan tersebut untuk memastikan ketersedian sumber gizi yang berkelanjutan bagi masyarakat. “Kami harap kegiatan ini bisa memberikan kontribusi dalam menekan angka stunting, ini sangat penting demi terciptanya Sumber Daya Manusia generasi masa depan kita yang lebih baik,” tandasnya.

Ia berharap, budidaya hortikultura  melalui Program Tri Fungsi Pekarangan/Pro Patris, red) dapat diintegrasikan dengan budidaya ayam kampung petelur untuk ketahanan pangan dan ekonomi rumah tangga.

PLW menghimbau seluruh kader PDI Perjuangan bertanggung jawab, bergotong royong, dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk percepatan penyelesaian Stunting di NTT. 

Seperti diberitakan sebelumnya, PLW menyerahkan bantuan untuk 43 anak stunting di Desa Tanarawa, Kecamatan Waiblama, Sikka.  Setiap anak mendapat 30 butir telur ayam dan uang susu Rp 50.000. “Saya serahkan bantuan dari PDI Perjuangan bagi 43 orang anak stunting berupa 30 butir telur dan uang susu Rp 50 ribu per anak. Ada juga sedikit telur untuk kader posyandu dan perangkat desa. Saya mau katakan bahwa PDI Perjuangan tidak datang sebagai sinterklas tapi mari kita berkolaborasi dan bersinergi untuk mengatasi masalah stunting,” ujar PLW.

PLW juga membantu 100 ribu bibit sayur bayam dan 1.000 bibit terong untuk orang tua yang anaknya mengalami stunting. Bantuan bibit sayur diserahkan kepada Kepala BPP, Paul Pare S.Pt dan PPL Desa Tanarawa, Ibu Fransiska Raga S.Pt untuk pendampingan dan budidaya hortikultura di pekarangan bagi orangtua yang memiliki anak stunting. (SN/tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *