daerah

DPR NTT Soroti TTS: Kekeringan, Konektivitas Jalan Kabupaten, dan Tiga Desa di Nunbena Belum Dialiri Listrik

Kupang, Sonaf NTT-News.com. Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Renny Marlina Un, menyoroti kondisi infrastruktur dasar yang masih sangat memprihatinkan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Dalam kunjungan kerjanya baru-baru ini, ia menegaskan perlunya langkah cepat dan konkret dari Pemerintah Kabupaten TTS dalam mengatasi kekeringan, konektivitas jalan kabupaten masih jauh dari harapan, serta belum masuknya listrik ke tiga desa di Kecamatan Nunbena.

Menurut Marlina, kekeringan yang melanda sejumlah wilayah seperti Oinlasi dan Oenino setiap tahun berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Kekurangan air bersih telah menjadi masalah menahun yang tak kunjung mendapat penanganan serius.

Ia meminta Pemkab TTS segera membangun reservoir dan infrastruktur air bersih yang memadai, terutama di daerah-daerah rawan kekeringan.

“Masyarakat harus berjalan berkilo-kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Ini bukan kondisi yang bisa ditoleransi terus-menerus,” ujar Marlina dengan nada prihatin kepada awak media, Selasa 7/10/2025.

Tak hanya itu, konektivitas jalan kabupaten juga menjadi sorotan tajam karena Selain menghambat mobilitas warga, jalan rusak juga menghambat distribusi hasil pertanian dan akses pelayanan publik.

“Jalan-jalan penghubung antar desa dan kecamatan harus segera diperbaiki. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi soal keadilan akses pembangunan,” tegasnya.

Lebih memprihatinkan lagi, Marlina mengungkapkan bahwa hingga kini tiga desa di Kecamatan Nunbena belum teraliri listrik. Kondisi ini tentu menjadi ironi di tengah gencarnya program elektrifikasi nasional.

“Anak-anak belajar dengan penerangan seadanya, warga tak bisa menikmati fasilitas modern. Listrik adalah hak dasar yang tidak boleh diabaikan,” lanjutnya.

Marlina meminta agar Pemerintah Kabupaten TTS berkoordinasi aktif dengan PLN dan Pemprov NTT untuk memastikan tiga desa tersebut segera teraliri listrik. Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan tidak boleh hanya terpusat di kota, sementara desa-desa terpencil terus tertinggal.

Di akhir penyampaiannya, Marlina menegaskan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi masyarakat TTS di parlemen provinsi. Ia juga mengajak semua pemangku kepentingan, baik eksekutif maupun legislatif, untuk bersama-sama memperjuangkan keadilan pembangunan di seluruh pelosok TTS.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *