Gusti Ngurah Optimis Pengiriman Bibit Anakan Ke Sabu Raijua Sesuai Ketentuan Yang Berlaku.
Kupang, sonafntt-news.com. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), I Gusti Ngurah Sukayasa,S.P, M.P optimis pengiriman anakan ke Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai ketentuan (spek) yang berlaku,jumat 23 Desember 2021.
Gusti Ngurah Sukayasa saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan bahwa pengiriman bibit anakan awal 5368 dengan rincian kondisi baik 4815, pada saat itu saya perintahkan kepala KPA Sabu Raijua agar memastikan jika ditemukan anakan yang tidak memenuhi syarat disingkirkan dan ambil yang baik. Setelah pengiriman pertama, data tersebut kurang 3 815 dan dari kekurangan yang ada selanjutnya tim mengirim lebih dengan pertimbangan mengantisipasi jika ada ada anakan yang rusak.
“Terus Terang untuk Sabu Raijua kami komitmen memberikan pelayanan yang terbaik dengan mengacu terhadap ketentuan yang berlaku mengingat Sabu Raijua sebagai salah satu daerah terluar dan pengiriman bibit dilakukan dua kali yang di disesuaikan dengan jadwal kapal Fery.”ungkapnya.
Pengiriman dilakukan melalui dua skema yakni skema pengiriman bibit produktif, kita tidak menyiapkan anakan namun membeli sesuai kebutuhan.
Sementara anakan yang dikirim ada tiga jenis yakni mangga,jambu air, dan jambu kristal dan setiap anakan dengan harga 18.000, atau 19.000-an dan harganya bervariasi.
Gusti Ngurah yang juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Bibit Anakan lanjut menjelaskan bantuan bibit anakan mengacu pada permohonan pemda Sabu Raijua dan permintaan dari warga pasca Badai Seroja selanjutnya dibahas bersama sesuai ketentuan yang berlaku dan diketahui Sabu Raijua salah satu daerah yang masih tertinggal dan perlu perhatian banyak pihak sedangkan untuk pembelian bibit kita lakukan satu paket dan barang terima ditempat .
Gusti lanjut menguraikan BPDASHL Benanain Noelmina Provinsi NTT menyediakan bibit, anakan tanaman itu secara individu ataupun kelompok yang diberikan secara gratis guna untuk rehabilitasi atau pemulihan lahan. Karena itu siapa saja bisa memohonnya untuk memperoleh bibit, anakan yang disediakan Balai tersebut.Sebagaimana permintaan KPH Sabu 8000 anakan dan didrop dua kali karena masalah angkutan transportasi laut yang disesuaikan dengan jadwal Kapal ferry
“Soal di Sabu dari KPH melalui permintaan daerah tersebut yang sudah mengusulkan permohonan bibit, anakan 8.000 dan dikirim dua kali dengan kapal. Pertama itu 5.368 lebih yang diperiksa langsung oleh Ketua KPH Kabupaten Sabu Raijua. Dari jumlah lima ribuan bibit distribusi pertama, sesuai laporan pemohon KPH Sabu, anakan yang memenuhi, atau kualitas baik untuk ditanam nanti ada 4.815 anak. Itu berarti belum sampai 8000, ada kekurangan sehingga 3.185 bibit. Kekurangan tersebut selang satu minggu kemudian langsung dipenuhi, didrop melalui angkutan kapal laut dengan total 3.286,” tutur Ngurah.
Gusti menegaskan tidak ada kerugian dan total bibit yang dikirim 8.000-an lebih bahkan adanya antisipasi 101 bibit anakan jika ada bibit anakan yang mati dan kita tetap membayar 8000an bibit anakan yang dikirim.Pihak yang menyiapkan bibit yang mungkin merasa ada kerugian dan kalau pihak pemohon sejauh ini tidak ada kerugian karena kita menerima jumlah klop dan berdasarkan data KPH juga masyarakat menerima bibit anakan sesuai jumlah yang dikirim. (SN).