HUT Ke-61, BPN NTT Paparkan Sejumlah Progres Strategis Tahun 2021.

Kupang,sonafntt-news.Dalam momen  memperingati  Ulang Tahun yang ke 61, Badan Pertanahan Nasional Provinsi  Nusa Tenggara Timur melaksanakan beberapa agenda penting dan salah satunya memaparkan sejumlah progres strategis yang sudah dijalankan hingga bulan september  2021.

Progres strategis yang dimaksud  antara lain pendaftaran tanah sistem lengkap pada peta bidang tanah 43.012, sertifikat 75.000 dan realisasinya 44.834   dengan persentase 53,81 %, redistribusi tanah  yang bidang tanah dan  sertifikat tanah  11.913 dan  realisasi sertifikat  4.168 yang persentase 34,9 %, sertifikat  Hak Atas Tanah   Sporadis Kota Lengkap 7410 sertifikat dan realisasinya 360, Sertifikat  Barang Milik Negara (BMN)  427 sertifikat dan realisasi 335 sertifikat dan  konsolidasi tanah yang peta bidang tanah dan sertifikat masing-masing 200 sertifikat.sedangkan total peta bidang tanah 62.785 dengan sertifikat 94.783 dan realisasi hingga saat ini mencapai 49.697 dengan persentase  52, 4 %.

Demikian keterangan Kepala Kantor  Wilayah  Badan  Pertanahan Nasional Provinsi NTT Jaconias Walalayo, SH MH, di sela-sela HUT BPN yang ke-61,jumat 24/9/2021.

Kepala BPN NTT dalam kesempatan itu menguraikan bahwa  jumlah bidang tanah yang sudah terdaftar hingga bulan september 2021 1.370 458 dan yang belum terdaftar 2.561.265 sedangkan total keseluruhan 3.931.721.

Lanjut Kanwil BPN NTT, untuk tanah dengan  jenis wakaf sebanyak 127 bidang, Hak milik (HM) 1334.639 bidang,  Hak Pengelola bukan merupakan hak atas milik tanah (HPL) 66 bidang, Hak Guna Bangunan  (HGB), 20.587 bidang bidang, Hak Pakai (HP) 14.945 bidang dan  Hak Guna Usaha (HGU) 94 bidang.

Sementara untuk progres data dan informasi  Inventarisasi,penguasaan,pemilikan,penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) dirincikan sebagai berikut  Target : 500 bidang,realisasi  :10.477 bidang  dimana realisasi sudah mencapai  91,1%.

Dijelaskan juga untuk  neraca penatagunaan  tanah kabupaten/kota  di kabupaten Flores Timur (tahap pengolahan data),neraca  penatagunaan tanah perkebunan  sudah  masuk tahap integrasi pada 22 kabupaten,neraca penatagunaan tanah kecamatan di kabupaten Belu (tahap pengolahan data), inventarisasi tanah kritis di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang sudah selesai (100%), dan potensi wilayah pesisir pada 600 bidang tanah (tahap pengolahan data).

Jaconias Walalayo, SH MH, dalam kesempatan itu menguraikan untuk peta zona nilai tanah umumnya sudah mencapai 100 % dan nilai aset properti yang dijalankan oleh dua satuan kerja (satker). Selain itu, untuk materi teknis konsolidasi tanah sementara dalam tahap pembuatan di dua kecamatan.

“Untuk pengendalian  tanah dengan target adanya 12 bidang dan realisasi  125 bidang sedangkan penerbitan Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk jenis target 4 bidang  dan realisasi   12  bidang.”ungkapnya.

Sambungnya, untuk penyelesain  sengketa target  sebanyak 15 kasus, data kasus tanah yang masuk 57 yang sudah diselesaikan dengan realisasi  sebanyak 6 kasus  sedangkan  penyelesaian perkara dengan target  16 kasus, pendaftaran hak tanah (PRK) 125  dan realisasi   2 tahap putusan gugatan serta 112 beracara pengadilan. (Mf/SN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *