Jamin Pengamanan Sumber Mata Air, Pemkot Sinergi Bersama Yayasan Plan International & PDAM Gelar Workshop Diseminasi Dokumen RPAM Kota Kupang
Kupang, Sonaf NTT-News.com.Menindak lanjuti telah disusunnya Rencana Pengamanan Air Minum) Perumda Kota Kupang, Pemerintah bersinergi bersama Yayasan Plan Internasional menggelar workshop Diseminasi Dokumen RPAM Kota Kupang dan Bimtek Penyusunan SOP Sistem Pelayanan Air Minum dengan target untuk menjamin Pengamanan Sumber Mata Air dan memastikan air yang digunakan layak bagi masyarakat.
Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Sotis Kupang. Turut hadir Pengawas Lingkungkungan Hidup Sub Koordinator Pemeliharaan Lingkungan Hidup, Yayasan plan international Indonesia Manajer Area Kupang, Lurah Maulafa, Direktur Bank Sampah Mutiara Timur, Senin, 1/7/2024.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kupang Djidja kadiwanu dalam sambutannya menyampaikan bahwa atas nama pemerintah kota Kupang saya mengapresiasi atas diselenggarakannya kegiatan worksminasi ini.
Menurutnya, Pemerintah Kota Kupang sementara menyiapkan langkah-langkah inovatif dalam penyajian air minum yang aman dan berkelanjutan sebagai solusi menghadapi perubahan iklim, resiko kekeringan dan bencana alam yang mengancam pasokan air oleh karena itu kelanjutan dokumen yang telah disusun merupakan langkah strategis dalam memastikan bahwa pasukan air minum dan dampak perubahan iklim dan mampu memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat termasuk kelompok rentan.
Ia mengakui kerjasama dari Plan International Indonesia telah melakukan banyak praktek baik dan pembelajaran dari program di mana berhasil memberikan lebih dari 550.000 penerima manfaat tetapi juga menunjukkan tentang pentingnya pendekatan berbasis kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam perencanaan presentasi dan penyediaan air minum.
“Melalui kerjasama ini dapat memperkuat perencanaan ketahanan patokan air baik melalui peningkatan maupun perencanaan berbasis risiko sehingga mampu menyediakan layanan air minum yang aman baik dari kualitas maupun kuantitas terhadap pasukan air minum. Hal ini sebagai solusi menghadapi perubahan iklim maupun kepentingan terhadap kelompok rentan termasuk perempuan anak-anak dan penyandang disabilitas serta para lansia” ungkapnya.
Ia lanjut menerangkan workshop ini mengandung berbagai rencana aksi yang harus diimplementasikan secara bersama-sama sebagai masyarakat bahwa kita tidak hanya bisa menghasilkan sebuah gagasan namun kita harus membuat sesuatu yang bermakna dengan menyebarluaskan informasi dan pemahaman mengenai dokumen kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai peluang dan tantangan dalam implementasi serta merumuskan rencana aksi yang konkret untuk mengatasi tantangan tersebut dan memastikan keberhasilan pelaksanaan di kota Kupang dengan terus berupaya untuk melakukan pengamanan pasokan air minum baik dari segi kualitas maupun kuantitas mulai dari sumber sampai keran air penduduk yang berkolaborasi dengan berbagai pilihan secara mendalam menggunakan pendekatan analisis dan manajemen risiko untuk menjaga standar kualitas air yang diterima oleh semua pihak kali ini dibuktikan dengan melakukan kunjungan di depan Kali dendeng serta pengambilan sampel air di sambungan rumah tangga dan menyusun dokumen strategis melalui workshop ini.
“ Kita akan memperdalam pemahaman terkait teknik pengawasan Penggunaan Sumber Mata Air dan membahas langkah-langkah konkret yang perlu diambil untuk memastikan keberhasilan dan implementasi di lapangan untuk itu saya mengajak kepada kita semua seluruh peserta untuk aktif berdiskusi dan memberikan masukan-masukan yang konstruktif selama workshop ini berlangsung kerjasama dan komitmen kita semua sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah kita tetapkan bersama bapak ibu sudah saudara”pungkasnya.
Sementara yayasan plan international Indonesia, Manajer Area Kupang Samuel Niap dalam keterangannya menyampaikan bahwa Dokumen RPAM merupakan dokumen pertama di NTT oleh karena itu perlu diapresiasi dimana bertujuan untuk menjamin kualitas air minum guna dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Kupang.
“Kita ini berada dalam agenda Plan International yang dikenal dengan project water quarter dan kami menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah kolaborasi dengan pemerintah kota Kupang untuk beberapa target strategis yang menjadi penilaian termasuk penanganan sàmpah yang sudah berproses dengan Bank sampah” ungkanya.
Ia juga menerangkan kita memiliki 28 sumber mata air dan satu air permukaan, 26 sumber air tanah dalam dan dokumen yang dibahas berkaitan dengan air permukaan di Kali Dendeng di kelurahan Fontein dan Kelurahan Air Mata dan sumber mata air di Oeba sementara berproses.Selain itu, dokumen ini juga mencakup dari sumber airnya dan skema menjamin kualitas air sampai di rumah
Kepala Bidang Teknik PDAM Kota Kupang Elsy Benu dalam saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan bahwa langkah-langkah untuk penanganan air minum dokumennya sudah ada dan siap mengimplementasikannya. “ Kami siap bersinergi dengan stakeholder yang lainnya dan harus ada dukungan anggaran terutama menjamin air sampai ke tangan masyarakat.Kami melihat hal-hal baik melalui pencatatan mutu dan harus ada progres untuk pengamanan air minum dengan mengacu terhadap dokumen RPAM.
Menurutnya, ini langkah selanjutnya melakukan pembahasan dan membangun komitmen lebih sistematis dengan DPRD Kota Kupang guna melakukan langkah-langkah pengamanan air minum dan menjamin air yang diminum layak bagi masyarakat. ( Mf/SN).