Langkah Nyata Lapas Kupang: Penyuluhan PHBS Demi Lingkungan Binaan yang Sehat dan Produktif
Kupang, Sonaf NTT-News.com. Dalam upaya mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang tidak hanya aman tetapi juga sehat dan produktif, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan bertema “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)”, Rabu (10/9), di Aula Lapas Kupang.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk komitmen nyata Lapas Kupang dalam menghadirkan pembinaan yang holistik bagi warga binaan. Tidak hanya menekankan aspek mental dan keterampilan, tetapi juga memperkuat kesadaran pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan.
Kegiatan diawali dengan pengarahan dari Kasi Binadik, Dipson Didok, yang didampingi oleh Kasubsi Bimkemaswat, Cahyo Gumantoro. Dalam sambutannya, Dipson menegaskan bahwa PHBS bukan hanya slogan, melainkan budaya yang harus ditanamkan sejak dini.
“Menjaga kebersihan bukan hanya kewajiban, tapi kebutuhan. Jika semua warga binaan membiasakan hidup bersih, maka lingkungan Lapas akan menjadi tempat pembinaan yang sehat dan nyaman,” tegasnya.
Penyuluhan kesehatan diisi oleh tenaga medis dari Klinik Pratama Cendana, yaitu dr. Fika Silvia dan drg. Priska. Dr. Fika membahas pentingnya kebersihan tubuh, lingkungan hunian, serta langkah-langkah pencegahan penyakit menular di dalam lapas.
“Tubuh yang sehat adalah modal utama untuk menjalani proses pembinaan dengan baik,” ungkap dr. Fika.
Sementara itu, drg. Priska memberikan edukasi seputar kesehatan gigi dan mulut, yang sering kali terabaikan oleh warga binaan.
“Kebersihan mulut adalah bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan,” katanya.
Salah satu warga binaan, mengaku sangat terbantu dengan adanya penyuluhan ini.
“Saya lebih paham bagaimana menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Saya akan berusaha menerapkan PHBS setiap hari agar tetap sehat selama menjalani pembinaan,” ujarnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Kupang, Antonius Hubertus Jawa Gili, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini bukanlah rutinitas semata, melainkan bagian dari strategi pembinaan yang menyeluruh.
“Kami ingin setiap warga binaan benar-benar menerapkan PHBS dalam kesehariannya. Lingkungan yang bersih menciptakan pikiran yang sehat, dan itu mempercepat proses pembinaan yang sesungguhnya,” tandasnya.
Ia menegaskan, melalui kegiatan penyuluhan PHBS ini, Lapas Kelas IIA Kupang menunjukkan bahwa pembinaan narapidana tak hanya soal hukuman atau pengamanan, tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan dan kesehatan. Langkah nyata ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lain dalam menciptakan sistem pembinaan yang sehat, manusiawi, dan berkelanjutan.
