Pendidikan

Pentingnya Proteksi Sejak Dini Sebelum Dilakukan KBM secara Normal

Kupang,sonafntt-news.com.Menyikapi perkembangan covid-19 yang hingga saat ini secara nasional masih berada sona merah, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meminta keterlibatan aktif dari seluruh pihak yang berwenang terutama petugas kesehatan termasuk peran orangtua murid agar memberikan pengawasan ketat dan memproteksi siswa dan masyarakat sejak dini dengan menggunakan standar protokol kesehatan agar tidak mengalami dampak covid-19 sebelum dilakukannya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara normal di seluruh sekolah SLTA yang tersebar pada 22 Kabupaten/Kota.

Permintaan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi NTT Linus Making,Spd, Mpd saat ditemui oleh awak media di ruang kerjanya, Selasa 1 September 2020.


Linus Lusi menjelaskan bahwa salah satu langkah terpenting yang harus dilakukan sebelum menerapkan KBM secara normal yakni memproteksi siswa dan memastikan agar benar-benar bebas dari bahaya covid-19 karena anak merupakan aset bangsa memiliki nilai yang sangat berharga.Hal ini harus di perhatikan dengan baik sehingga tidak memberikan dampak yang tidak diinginkan oleh semua pihak.


Virus yang ada tidak boleh menghambat kreativitas siswa, peran orangtua dan otonomi sekolah dan harus diperlukan kerjasama dari seluruh lintas sektor sehingga menjamin keberlangsungan proses pendidikan dengan baik dan harus pula melihat urgensi meningkatnya wabah dan memprioritaskan keselamatan siswa.Selain itu, untuk menerapkan KBM kembali normal tentu kami berpedoman pada keputusan empat menteri dan mengikuti ketentuan dari Pemerintah provinsi NTT serta surat edaran Walikota atau Bupati.

Untuk diketahui pula data penyebaran angka covid-19 di beberapa wilayah dalam lingkup NTT sejauh ini belum normal 100 %, tentu pihak sekolah harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan tetap menjalankan KBM secara online maupun yang disesuaikan dengan kondisi sekolah tanpa mengabaikan aspek mutu pendidikan siswa dan tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah bahkan mematikan wabah covid-19,ungkapnya.

Dalam kesempatan itu ia menambahkan bahwa untuk mendukung kelancaran KBM di masa pandemik sebanyak 365 sekolah SLTA/ SMK mendapat bantuan quota internet dari pemerintah dan pemberian bantuan tersebut mengedepankan daerah tiga T yakni tertinggal, terluar dan terdepan dimana secara sosiologis siswa dan masyarakat mengalami banyak ketertinggalan dari berbagai aspek termasuk pendidikan.

Bantuan ini tentu diprioritaskan bagi siswa yang benar-benar membutuhkan untuk membantu proses belajar dengan sistem belajar merdeka belajar dari jarak jauh dan mengacu terhadap kurikulum pendidikan yang berlaku,tuturnya.(MF).

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *