Perkuat SDM, Undana Kembali Kukuhkan Empat Guru Besar

Kupang, Sonaf NTT-News.com.Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali mengukuhkan Empat Guru Besar diantaranya Prof. Dr. Drs. Paul G. Tamelan, M.Si (Kepakaran Teknik Pengairan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan); Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si (Kepakaran Strategi Pembelajaran pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan); Prof. Dr. Jasman, S.Pd., M.Si ( Kepakaran Biokimia Fermentasi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan); Prof. Dr. Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si (Kepakaran Geofisika Eksplorasi dan Kebencanaan pada Fakultas Sains dan Teknik) dengan tujuan memperkuat Sumber Daya Manusia ( SDM) Universitas Nusa Cendana untuk menjawab kebutuhan serta siap meningkatkan kualitas pendidikan yang diwujudkan melalui berbagai event berskala nasional dan internasional.

Pantauan media, kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Graha Cendana Undana yang dihadiri oleh Jajaran Pejabat Lingkup rektorat Undana, Para Dekan dan Dosen Undana, Perwakilan Pemerintah Provinsi, Pihak Perbankan,Unsur TNI dan Polri, Rabu 3/12/2024.

Ketua Panitia Dr. Yakobis Yohanes Mesak ketika dikonfirmasi wartawan di sela-sela kegiatan menerangkan bahwa Pengukuhan Guru Besar merupakan puncak prestasi dari seorang dosen untuk kalangan akademisi dan hal ini tentu melalui proses yang panjang, didukung oleh banyak pihak serta berkat penyertaan Tuhan sehingga bisa keluar Surat Keputusan (SK) bagi empat guru besar sesuai bidang ilmu masing-masing.

Wakil Dekan FKIP Undana itu menyampaikan peristiwa hari ini tentu memberikan kabar suka suka cita bagi Undana karena ada penambahan empat guru besar yang akan semakin memperkuat keilmuan pada masing-masing bidang.

Ia lanjut menguraikan, Pengukuhan empat Guru Besar sejalan dengan Program Rektor Universitas Nusa Cendana Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dan salah satunya untuk pengembangan Sumber Daya Manusia.

“Sesuai data yang ada untuk tahun 2024 sudah ada enam Guru Besar dan di akhir Desember 2024 ada empat yang akan dikukuhkan sedangkan di tahun 2023 ada sejumlah dosen yang sudah melalui proses akademik dan dikukuhkan menjadi Guru Besar.Hal ini juga menjadi salah satu kebanggaan kami di Universitas Nusa Cendana” pungkasnya.

Ia berharap dengan semakin menghasilkan Guru Besar, kepakaran yang dimiliki dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan Universitas dan berperan aktif dalam mendukung pembangunan di Nusa Tenggara Timur bahkan untuk Indonesia

Dalam kesempatan itu Prof.Dr. Jasman SPd, MSi dalam orasi ilmiah dengan judul Peningkatan Produksi bioetanol dari sorgum manis dengan biakan campuran Galur Khamir menyampaikan bahwa dunia berada di tengah-tengah krisis energi global dengan tingkat keparahan dan kompleksitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Eropa merupakan pusat dari krisis ini, namun hal ini mempunyai dampak yang besar terhadap pasar, kebijakan dan perekonomian di seluruh dunia. Seperti yang sering terjadi, kelompok termiskin dan paling rentan adalah kelompok yang paling menderita. Kita tahu dari krisis energi di masa lalu bahwa proses penyesuaiannya tidak akan berjalan mulus. Penyesuaian tersebut juga akan dilakukan dalam konteks komitmen yang dibuat oleh pemerintah terhadap transisi energi ramah lingkungan. Yang menjadi pembahasan dalam kajian energy dunia akhir-akhir ini adalah bagaimana pengaruh perubahan dan inovasi teknologi, perdagangan dan investasi serta perubahan perilaku dapat mendorong transisi yang aman menuju sistem energi nol emisi, sekaligus meminimalkan potensi risiko dan trade-off antara berbagai kebijakan.

Menurutnya, Data BPS tahun 2024 menunjukkan bahwa penurunan produksi minyak Indonesia terus menurun dari 548648,3 ribu barrel pada tahun 1996 menjadi hanya 223532,5 ribu barrel pada tahun 2022. Praktisi minyak dan gas bumi (migas) Hadi Ismoyo mengungkapkan Indonesia tengah menuju krisis energi. Hal itu merupakan imbas dari terus merosotnya produksi minyak di dalam negeri yang membuat Indonesia bergantung pada impor minyak..

Ia lanjut menerangkan, Indonesia rawan terancam krisis energi. Penyebabnya, ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil saat ini yang cukup besar. Menurutnya, saat ini 42,4 persen energi tanah air dipasok oleh batu bara dan 31,4 persen dari minyak bumi. Tapi, di tengah tingginya porsi itu, produksi minyak justru kurang.

“Produksi minyak bumi nasional tidak akan mencukupi kebutuhan nasional. Padahal, konsumsi energi terus meningkat sehingga ketahanan energi akan semakin kritis,” ungkapnnya

Selain itu, dalam konteks lingkungan misalnya rusaknya hutan, kematian biota laut, pencemaran udara, air, dan tanah, bukan karena kurangnya produksi minyak sebagai sumber energi, melainkan justru karena penggunaan bahan bakar minyak dan energi fosil lainnya yang berlebihan.

Kerusakan lingkungan hidup akibat penggunaan energy fosil yang lebih parah dan mulai dirasakan dampaknya oleh penduduk bumi adalah pemanasan global. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya es di kutub utara dan selatan sehingga permukaan air laut meningkat dan mengancam keberadaan pulau-pulau dengan daratan rendah.

Selain itu, pemanasan global menyebabkan perubahan iklim yang antara lain merusak pola tanam petani, menyebabkan banjir, kemarau berkepanjangan, dan munculnya badai di wilayah yang selama ini aman atau badai yang lebih kuat (Perserikatan Bangsa-Bangsa Indonesia, Jadi, tampaknya penggunaan energi fosil memiliki dua sisi yang sama-sama tidak diinginkan. Kelangkaannya akan menyebabkan krisis energi, tetapi penggunaannya dalam jumlah massif mengancam kelestarian lingkungan hidup. Oleh karena itu maka yang dapat dilakukan adalah mencari dan mengembangkan sumber energy baru terbarukan yang ramah lingkungan

Prof.Dr. Jasman SPd, MSi juga menawarkan solusi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan biakan khamir campuran dari dua galur yang berbeda. Galur yang digunakan sebagai biakan campuran terdiri atas satu galur (strain) yang suka terhadap glukosa dan satu galur lainnya yang suka terhadap fruktosa. Ide ini didasari oleh hasil-hasil penelitian terdahulu antara lain:

1. Menemukan dan mempelajari suatu galur S. cerevisiae dari khamir wine yang memiliki kapasitas penggunaan fruktosa lebih besar yang disebabkan oleh adanya mutasi pada allele Hx13.

2. Kedua transporter dan kinase memiliki afinitas dan preferensi glukosa/fruktosa yang berbeda. Hingga kini, paling sedikit 20 gen Hxt yang mengkode transporter ini telah diidentifikasi dan tiga kinase gula (Hxk1, Hxk2, dan GlkI) terlibat di dalam fosforilasi fruktosa dan/atau glukosa.

3. Menunjukkan bahwa perbedaan konsumsi glukosa/fruktosa berkaitan dengan perbedaan sifat kinetika heksokinase dari galur S. cerevisiae. Hal ini membuktikan bahwa pola konsumsi fruktosa dapat diubah dengan ekspresi transporter heksosa yang mengalami mutasi.

4. Selanjutnya Rodrigues de Sousa dkk. (1995) dan Goncalves dkk. (2000) mengemukakan bahwa ada beberapa spesies dari kelompok Saccharomyces sensu stricto yang memiliki sistem proton symport untuk memfasilitasi difusi glukosa dan fruktosa.

5. Secara khusus, symport fruktosa/H (Lehninger, 2004) ditemukan ada bersama dengan sistem difusi heksosa yang difasilitasi pada spesies S. bayanus dan S. pastorianus (syn. S.carlbergensis). Oleh karena itu, penggunaan spesies Saccharomyces yang lain dapat mengurangi
Prof.Dr.Drs. Melkisedek Taneo, MSi dalam orasi ilmiahnya menyampaikan bahwa strategi pembelajaran yang efektif yakni menciptakan proses pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik dengan mendorong pendekatan yang ramah untuk memperkuat keterlibatan aktif dalam proses belajar.

Menurutnya, keterampilan yang meyakinkan kepada yang mempelajarinya berkaitan dengan eksistensi dirinya eksistensi budaya di lingkungannya, serta interelasi dan interaksi manusia dengan budaya tempat hidupnya. Dengan demikian, manusia akan mengerti tentang nilai- nilai hubungan antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan budaya pada lingkungannya, dan hubungan antara faktor alam dengan faktor lainnya. Melalui proses itu, pada akhirnya manusia akan menyadari nilai hubungan dirinya dengan Tuhan Maha Pencipta

Ia menegaskan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan tugas yang perlu dilakukan oleh pembelajar. Pembelajar merupakan komponen penting untuk melakukan perbaikan mutu pembelajaran. Pembelajar merupakan faktor sentral dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Di tangan pembelajar yang profesional, kreatif dan inovatif proses pembelajaran akan berjalan dengan baik, sebaliknya jika pembelajar tidak profesional dalam menjalankan tugas akan berdampak pada proses pembelajaran yang kurang bermutu dan pada gilirannya akan berpengaruh terhadap rendahnya pemahaman konsep-konsep materi yang disajikan. Rendahnya pemahaman konsep ini, disebabkan karena strategi pembelajaran yang diterapkan tidak memberdayakan

Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dalam sambutannya menyampaikan profisiat bagi saudara-saudara yang dikukuhkan menjadi guru besar dan kiranya memperkuat sinergi untuk pengembangan Universitas dan terutama menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas bagi generasi muda sejak dini sehingga ke depan menjadi orang-orang cerdas dan produktif bagi keluarga serta masyarakat di Nusa Tenggara Timur.

“ Undana telah menorehkan banyak prestasi di segala aspek dan kiranya potensi yang ada terus digerakkan untuk memajukan dunia pendidikan agar mampu tampil di dunia internasional dan berkelanjutan bagi generasi muda” ungkapnya.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sorry! But we have no attendants at this moment! In this mean time, you can contact us trough the phone or email below:

+62 812-3627-672 marfinfoni@gmail.com

Hello! How can I help you ?

WhatsApp
WhatsApp