PLN Bawa Terang dan Harapan ke Sokoria, Ende: 104 Rumah Prasejahtera Kini Menyala
Ende, SonafNTT-News.com. Senyum bahagia menghiasi wajah warga Desa Sokoria, Kabupaten Ende. Setelah sekian lama hidup dalam keterbatasan akses listrik, kini 104 Kepala Keluarga (KK) pra sejahtera akhirnya bisa menikmati terang di rumah sendiri. Momen bersejarah ini menjadi kado manis di Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, melalui program kemanusiaan “Tirai Kasi” yang digagas PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT).
Program ini menjadi bukti nyata kepedulian PLN terhadap masyarakat di sekitar kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sokoria, sumber energi bersih dan ramah lingkungan yang kini juga membawa manfaat langsung bagi penduduk sekitar.
Bagi warga seperti Rintonius Pasa Bata, staf Desa Sokoria, cahaya listrik bukan sekadar penerangan, tetapi simbol perubahan hidup.
“Selamat ulang tahun ke-80 untuk PLN. Terima kasih atas bantuan meteran listrik gratis ini. Dulu kami harus menyambung listrik dari tetangga, sekarang kami punya sambungan sendiri,” ucapnya dengan haru.
Ucapan syukur serupa datang dari Siprianus Lengo Da, pelanggan baru yang kini menikmati listrik mandiri. “Kami bersyukur dan berterima kasih kepada PLN atas perhatian dan pelayanan yang luar biasa ini,” ujarnya.
Program penyalaan serentak ini melibatkan tiga desa — Sokoria, Saga, dan sekitarnya — hasil kolaborasi antara PLN UP3 Flores Bagian Barat, Pemerintah Kabupaten Ende, serta tujuh kepala desa di Kecamatan Ndona Timur.
Asisten II Kabupaten Ende, Martinus Satban, mengapresiasi langkah PLN yang terus memperluas akses listrik di daerah. “Capaian elektrifikasi Kabupaten Ende kini sudah melampaui 99 persen. Ini bukti nyata komitmen PLN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menegaskan bahwa program Tirai Kasi bukan hanya soal penyambungan listrik, tapi juga bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
“Di kawasan PLTP Sokoria, kami menghadirkan energi terbarukan. Sangat ironis bila masyarakat sekitar pembangkit belum menikmati listrik. Melalui Tirai Kasi, kami memastikan manfaat energi benar-benar dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Eko menambahkan, PLN menargetkan seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur sudah teraliri listrik paling lambat pada tahun 2029 — bahkan diharapkan lebih cepat melalui kerja sama lintas sektor.
Kini, ketika malam tiba, rumah-rumah sederhana di Sokoria tak lagi gelap. Anak-anak bisa belajar dengan cahaya lampu sendiri, warga bisa beraktivitas dengan nyaman, dan ekonomi lokal mulai bergerak.
Program Tirai Kasi membuktikan bahwa kehadiran listrik bukan hanya menerangi rumah, tetapi juga menyalakan harapan dan masa depan masyarakat pelosok. PLN tidak sekadar membawa energi, tapi juga menghadirkan cahaya kehidupan bagi warga di ujung Flores.
