Program Pansimas Belum Memberikan Dampak Positif Bagi Warga Desa Wesey

Malaka,sonafntt-news.com.Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis masyarakat ( PAMSIMAS ), merupakan salah satu program yang diluncurkan oleh pemerintah Pusat, lewat dukungan fiskal bank dunia, yang diprioritaskan pada wilayah pedesaan dan Desa Wesey yang terletak di Kecamatan Weliman Kabupaten Malaka merupakan salah satu daerah yang mendapatkan bantuan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat namun fakta dilapangan menunjukan bahwa program tersebut belum optimal dijalankan oleh pihak terdekat bahkan dinilai belum mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Wesey

Hal ini disampaikan oleh tokoh masyarakat Desa Wesey Benediktus Bria ketika ditemui media oleh awak media, Senin ( 20/7/2020 ).

Benediktus Bria menjelaskan bahwa Program PAMSIMAS merupakan satu-satunya program yang konsisten membantu masyarakat di wilayah perdesaan agar dapat menikmati air bersih dan sanitasi lingkungan yang sehat, bagi diri dan lingkungan masyarakat di wilayah desa tersebut namun justru tujuan program yang sebenarnya kurang diprioritaskan.

Menurut pengakuan Bene bahwa, progres pembangunan air bersih yang dilakukan oleh PAMSIMAS di wilayah Desa Wesey dengan titik pusat sumber mata air beila’ak ta’tun furuk, dengan bantuan mesin tenaga surya sebagai media pembangkit air bersih, yang ingin dialirkan ke wilayah pemukiman 5 dusun di desa wesey dengan menggunakan APBN dan dana sering yang dialokasikan dari dana Desa Wesey belum memberikan manfaat bagi yang baik bagi warga setempat,tuturnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga meminta agar bantuan dari program PANSIMAS harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh 5 dusun dan jika dari pihak PAMSIMAS dan Pemdes Wesey tidak memiliki dana pemeliharaan lag sesuai ketentuan program, masyarakat bersedia untuk memperbaiki kondisi air yang barusan di kerjakan oleh PAMSIMAS namun melihat kondisi dilapangan boleh dikatakan bantuan yang ada tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, akibat kerusakan mesin penghisap air yang disalurkan melalui instalasi perpipaan, dari titik sumber mata air ke perkampungan.

Sementara itu secara terpisah pendamping PAMSIMAS Minggus Fahik menjelaskan bahwa untuk progres pembangunan air bersih di wilayah Desa Wesey, dengan alokasi anggaran APBN sebesar Rp.245.000.000, dan dana sering dari alokasi dana sejumlah Rp.30.000.000. serta dana inkes dari sumbangan masyarakat sudah sesuai juknis dan regulasi yang ada.

Untuk diketahui juga kita sudah melakukan kegiatan akhir, yakni serah terima antara PAMSIMAS dengan Pemerintah Desa Wesey. dan untuk urusan pemeliharaan itu tanggung jawab pemdes setempat, karena sesuai ketentuan program sudah melakukan pembentukan kelompok yang disebut kasuspam, sebagai tanggungan masyarakat yang memanfaatkan air minum sebagai fasilitas umum,ungkapnya.

Selain itu Kepala Desa Wesey Darius Bria menjelaskan bahwa, untuk kerusakan mesin pompa air kita dari pihak pemdes belum mengetahui namun secara fisik tentu tidak terlepas dari program Pansimas.

Ia mengakui bahwa untuk pengumpulan yang dilakukan oleh aparatnya kepada masyarakat, itu semata-mata swadaya murni masyarakat tanpa paksaan. namun tidak semua masyarakat dari 5 dusun di desa wesey mengumpulkan uang tersebut dengan mengatasi persoalan tersebut, tegasnya.

Ia berharap kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan akan kita perbaiki sesegera dengan gotong royong sebab air yang tidak lagi dinikmati ini karena ada oknum yang sengaja merusak mesin pompa air.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Malaka Yohanes Nahak untuk program PAMSIMAS kami hanya membantu mengurus administrasi sesuai aturan yang berlaku dan kalau ada kerusakan itu urusan pendamping dilapangan soal progres pengerjaan tersebut”, katanya.(Fb/Rep).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *