Proyek Jalan Hurung–Demondei dan Jembatan Bliko Capai 65 Persen, Target Rampung Ahkir Desember 2025
Flores, SonafNTT-News.com. Pembangunan infrastruktur strategis di Kabupaten Flores Timur terus menunjukkan progres signifikan. Proyek peningkatan ruas jalan Hurung–Woloklibang–Ile Pati–Demondei serta pembangunan Jembatan Bliko di Pulau Adonara kini telah mencapai 65 persen dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Proyek senilai Rp76,6 miliar yang dikerjakan oleh PT Kurnia Mulia Mandiri ini menjadi salah satu proyek prioritas pemerintah dalam memperkuat konektivitas antar wilayah di Nusa Tenggara Timur. Dua komponen utama pekerjaan meliputi peningkatan jalan hotmix sepanjang 10,3 kilometer dengan nilai Rp 56,39 miliar dan pembangunan Jembatan Bliko senilai lebih dari Rp18 miliar.
Menurut Orias Papote, konsultan pengawas dari PT Layana Kencana Konsultan, pekerjaan berjalan sesuai rencana dan spesifikasi teknis.
“Progres lapangan sudah mencapai 65 persen, terutama pekerjaan pengaspalan hotmix yang kini menembus 7 kilometer. Kami optimis seluruh pekerjaan tuntas tepat waktu,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Pekerjaan struktur jalan meliputi pondasi bawah (subgrade), lapisan agregat kelas B dan A, hingga pengaspalan hotmix yang menjadi tahap akhir perkerasan. Sementara pada Jembatan Bliko, pekerjaan lantai beton bertulang dan oprit sudah selesai sebagian, menandakan tahapan konstruksi memasuki fase penting.
Perwakilan proyek lapangan, Engky Leong dari PT Kurnia Mulia Mandiri, menyebutkan bahwa tim saat ini fokus menuntaskan pekerjaan agregat hingga kilometer 9 sebelum menyelesaikan seluruh lapisan aspal.
“Kami targetkan akhir November atau paling lambat Desember 2025 seluruh pekerjaan sudah rampung 100 persen,” ungkap Engky.
Selain jalan utama, proyek juga membangun box culvert di titik-titik rawan genangan serta tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 700 meter antara kilometer 9,6 hingga 10,3. Kedua komponen ini vital untuk menjaga daya tahan jalan dari potensi longsor saat musim hujan.
Sementara warga di sekitar lokasi proyek mulai merasakan dampak positif. Akses ke pasar, sekolah, dan pusat kegiatan ekonomi kini jauh lebih mudah.
“Sekarang kami tidak perlu lagi khawatir saat musim hujan. Jalan sudah mulus dan waktu tempuh lebih singkat,” tutur salah satu warga Woloklibang.
Peningkatan konektivitas ini diyakini akan memperkuat koridor ekonomi Hurung–Demondei, membuka peluang investasi, serta menekan biaya logistik antarwilayah di Flores Timur.
Dengan perhatian pada detail teknis tersebut, proyek ini diharapkan menjadi infrastruktur vital dan berkelanjutan, memperkuat ketahanan wilayah terhadap cuaca ekstrem serta mendukung pertumbuhan ekonomi Flores Timur ke depan.
Proyek Jalan Hurung–Demondei dan Jembatan Bliko kini bukan sekadar pekerjaan konstruksi, melainkan simbol kebangkitan infrastruktur di Adonara dan Flores Timur. Dengan progres yang terus meningkat, masyarakat menantikan akhir tahun 2025 sebagai momentum hadirnya jalan baru yang lebih aman, cepat, dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas.
