Sukseskan AKM, SMK Negeri Raihat Kabupaten Belu Perbatasan RI – RDTL Lakukan Simulasi Secara Online.

Atambua,Sonafntt-News.com.Sukseskan ujian sekolah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM ) yang akan berlangsung di akhir bulan september atau Oktober tahun ini, Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Negeri Raihat Kabupaten Belu Perbatasan RI – RDTL melakukan simulasi secara online bagi peserta didiknya.

Kepala Sekolah SMK Negeri Raihat Pasqualina Manek M. Baru, kepada media ini, Rabu ( 8/9/2021 ) siang mengatakan,Kegiatan AKM itu menjadi salah satu penentu mutu sekolah.

”  Ujian AKM itu nanti di Akhir bulan September atau Oktober ini, yang melibatkan anak – anak kelas  XI sebanyak 112 siswa – siswi di sekolah kita.

Sedangkan pada kegiatan simulasi itu, Mereka 50 orang yang dipilih oleh pihak Kementrian melalui sistem acak ( dari 112 siswa ) Sehingga, selama dua hari ( Tanggal 6 – 7 September ) dilakukanlah simulasi secara semi online dengan pihak kementrian,” Bilang Kepsek.

 Menurutnya, AKM sendiri merupakan kegiatan dari Direktorat Kemendikbud

yang terdiri dari 3 bagian.

” AKM itu ada 3 bagian yaitu Asesmen Kompetensi minimum ,Survei Karakter dan Survei lingkungan Belajar yang mana AKM sendiri sebagai pengganti Ujian  Nasional.

Kita disini memang terdapat sejumlah kendala sebagai penunjangnya baik itu listrik, sinyal dan jumlah komputer yang terbatas. Namun, kita tetap optimis, target kita yaitu anak – anak dapat melewati standar nilai yang ada (Standar 70 ) ,” Ujarnya.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, terhadap sejumlah kendala yang dihadapi itu dapat diatasi dengan membuat simulasi secara semi online.

” Kita inisiatifkan Tentang literasi ini dalam 3 shift pembelajaran dalam 1 hari, tapi kegiatannya 2 hari. Mulai pagi jam 7 – 9 trus jam 10 – 12 dan jam 1- 3 sore.

Setelah itu, terkait dengan proses saat melakukan simulasi termasuk daftar hadir siswa, kita kirim semuanya ke Kementerian,” Terang Kepsek.

Dengan pandemi Covid – 19 yang belum berakhir, tentunya berpengaruh terhadap kegiatan belajar tatap muka yang masih terbatas, oleh karena itu pihaknya berharap agar anak didiknya dapat menggunakan kesempatan belajar di rumah dengan pengawasan orang tua, agar mereka tidak malah melakukan hal lainya.( DF / SN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *