Taolin -Aloysius Siap Mengatasi Stunting Di Kabupaten Belu

Atambua,sonafntt-news.com. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Belu Periode 2020-2024 dr.Taolin Agustinus spPD dan Aloysius Haleserens,MM siap melakukan berbagai langkah strategis dengan mengoptimalkan potensi yang ada dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen yang berwenang baik dari tingkat desa hingga pemerintah pusat agar menurunkan angka Stunting bahkan mengatasi persoalan Stunting di Nusa Tenggara Timur dan khususnya di Kabupaten Belu.

“Stunting merupakan salah satu persoalan serius yang harus ditangani dengan baik karena hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yakni sejak ibu mengandung hingga anak usia 2 tahun. Selain itu, kesehatan ibu dan anak harus pula ditangani secara rutin dan melakukan evaluasi serta mengawal masa tumbuh kembang anak, agar kedepan tumbuh secara normal sesuai ketentuan WHO.Hal ini juga tentu akan berpengaruh pada kecerdasan anak di bangku sekolah baik dari TK -hingga perguruan tinggi bahkan pada saat berada di dunia kerja”ungkap calon Bupati Belu dr.Taolin Agustinus spPD saat ditemui oleh awak media di sekretariat pemenangan Taolin -Aloysius,Jumat 23 /10/2020.

dr.Taolin Agustinus spPD menjelaskan bahwa Stunting merupakan salah satu masalah sosial yang memiliki dampak yang besar terhadap anak -anak dan generasi muda sebagai penggerak serta penerus tongkat estafet pembangunan daerah di masa mendatang.

Dalam upaya mengatasi Stunting dibutuhkan kerja sama dan perencanaan yang matang dari seluruh sektor baik dari aspek kesehatan, pertanian dan peternakan, Kelautan dan perikanan, Pendidikan, Sosial ekonomi dan budaya bahkan dibutuhkan sarana dan prasarana air bersih yang memadai.

Langkah lain yang harus dilakukan yakni adanya dukungan anggaran dari pemerintah daerah dan pusat yang cukup agar mampu kebutuhan hingga sampai tingkat desa termasuk perhatian anggaran untuk kader posyandu karena mereka yang memiliki peran yang cukup besar membantu bidan desa untuk mendukung pelayanan kesehatan dengan prinsip memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Upaya lain yang juga harus diperhatikan dengan baik yakni keakuratan data mengenai ibu Hamil dan anak 0-23 bulan yang mengalami gizi baik, gizi kurang,gizi buruk dan jumlah yang masuk kategori Stunting.

Lanjut Taolin Agustinus perencanaan dan pelaksanaan harus benar-benar dilaksanakan terutama memberikan edukasi mengenai pentingnya pola hidup sehat, menyiapkan bantuan makanan yang bernilai gizi bagi ibu hamil dan anak serta harus adanya monitoring dan evaluasi yang rutin dari tenaga kesehatan agar memberikan hasil yang maksimal khususnya menurunkan angka Stunting bahkan mengatasi secara total.Hal ini juga sejalan dengan memiliki kesamaan dengan target pemerintah pusat dalam mengatasi persoalan Stunting agar menyiapkan generasi yang sehat dan cerdas dan unggul untuk mendukung proses pembangunan menuju daerah yang maju dan mandiri di segala aspek.

Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Atambua menegaskan bahwa untuk menuntaskan persoalan Stunting di Kabupaten Belu dibutuhkan kerja sama dan tim work yang solid.

“Harus kerja dengan hati dan terukur serta harus juga kita perhatikan aspek ketahanan ekonomi keluarga bahkan kebersihan lingkungan sekitar sehingga target yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan warga dapat terpenuhi dengan baik”. (MF/SN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *