Tiga Tahun Terakhir NTT Berhasil Capai Indeks Kerukunan Yang Baik
Kupang, Sonafntt-news.com. Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu Provinsi yang memiliki toleransi kehidupan beragama yang tinggi dan berdasarkan data sukses menjalankan tugas di bidang keagamaan, pendidikan agama dan pelayanan layanan umum masyarakat kemudian dalam perkembangannya menjalankan sejumlah program di kementerian agama yang diwujudkan melalui tiga arah kebijakan moderasi beragama, transformasi digital dan Tata Kelola pemerintahan. Selain itu, dalam menjalankan agenda-agenda pembangunan di bidang agama dalam tiga tahun terakhir dinilai berhasil mencapai indeks Kerukunan yang baik.
Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Provinsi NTT Reginaldus Serang, S.Fil, M.Th, dalam kegiatan media Gathering, Kamis 7/12/2023. Turut hadir kepala Kantor Agama Kabupaten/Kota se-NTT dan pewagai lingkup Kanwil Agama Provinsi NTT.
Reginaldus Serang dalam keterangannya menguraikan bahwa Indikator Indeks Kerukunan Kerukunan Umat beragama yang utama mengacu terhadap pemetaan masalah, prediksi masalah, deteksi masalah karena hal ini dijabarkan melalui beberapa variabel yakni toleransi, kerjasama dan kesetaraan.
“Berdasarkan data indeks kerukunan umat beragama tahun 2021 NTT mencapai indeks kerukunan tertinggi, tahun 2022, NTT berada di posisi kedua, pertama diraih kepulauan riau dan ketiga diisi oleh kalimantan utara sedangkan untuk 2023 masih menunggu launching resmi oleh litbang kemenag RI.untuk hal ini kita harus berbangga karena dalam tiga tahun terakhir berhasil indeks kerukunan yang baik” ungkapnya.
Menurutnya, ada tujuh Program prioritas kemenag dalam mendukung pembangunan daerah Penguatan Moderasi beragama,Transformasi digital,Revitalisasi KUA,Kemandirian pesantren,Cyber islamic university, Religiosity index dan Tahun Kerukunan 2023.
Sambungnya, Moderasi agama dipahami dalam cara pandang, sikap, mengejawantahkan nilai-nilai agama dalam kehidupan bersama, berprinsip dan adil serta menjaga keseimbangan dalam rangka kerukunan dan menciptakan harmonisasi di tengah-tengah umat beragama.
“Tujuh program tersebut kami telah berupaya mengimplementasikan bersama -sama yang fokus kerukunan umat beragama.Selain itu, pada bimas keyakinan menjalankan program sesuai objek dan kekhasan masing-masing, misalnya melakukan dialog bersama dengan tokoh-tokoh agama tentang pentingnya membangun moderasi agama dalam kehidupan masyarakat.”urainya.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan para kepala kantor agama se kabupaten/kota sudah menjalankan program Desa sadar kerukunan yang merupakan salah satu program unggulan kementerian agama dengan target mewujudkan indonesia mandiri berdaulat dan berkarakter yang berlandaskan semangat gotong royong untuk meningkatkan kerukunan intra dan antar umat beragama.
Atas nama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT saya menyampaikan apresiasi kepada pemprov NTT yang memberikan dukungan dalam mendukunh kegiatan pembangunan di bidang agama pada kabupaten/kota se-NTT. Selain itu, saya juga menyampaikan apresiasi untuk media yang berkontribusi dalam mendukung pembangunan di bidang agama terutama membangun kerukunan di NTT dan yang paling menarik yakni menyajikan berita-berita yang kondusif mengenai kehidupan umat beragama dan antar umat beragama berkaitan nilai-nilai positif dalam kehidupan keberagamaan dan harapannya kita terus bergandeng tangan membangun kerukunan antar umat beragama. ( Mf/SN).