Undana Sinergi Bersama Pengurus Dharma Wanita Gelar Talk Show Tentang Pentingnya Pencegahan Penanganan Kekerasan Seksual Dan Kesehatan Mental
Kupang, Sonaf NTT-News.com.Menyikapi berbagai problem sosial di Nusa Tenggara Timur Universitas Nusa Cendana (Undana) hadir memberikan solusi dengan membangun sinergi bersama Jajaran Pengurus Dharma wanita menggelar talk show pentingnya pencegahan dan penanganan Kekerasan Seksual.
Kegiatan yang bertajuk ‘Peduli Pencegahan dan Penanganan Kekerasan seksual (PPKS) dan Kesehatan Mental’ menghadirkan narasumber Ketua Satuan Tugas (Satgas) PPKS, Dr. Simplexius Asa, M.H., dan Psikolog Zerlina C. A. Sanam, S.Psi., M.Psi, sabtu 9/11/2024.
Ketua DWP Undana, Ny. Hembang Murni P. Sanam dalam sambutannya menyampaikan beberapa point penting penanganan PPKS dan kesehatan mental yakni Universitas memiliki peran strategis dalam memberikan perlindungan bagi mahasiswa sehingga mendukung perkembangan kegiatan studi, pembentukan karakter dan menyiapkan menjadi generasi sehat dan unggul,
Point berikut yang harus diperhatikan, harus sinergi dengan seluruh komponen dan menyiapkan skema yang tepat menekan resiko kekerasan seksual dan memperkuat peran konseling kampus terutama pembinaan karakter.
Ia lanjut menerangkan, kegiatan ini sangat strategis karena diatur dalam Permendikbud Ristek dan telah ditindaklanjuti dalam Peraturan Rektor Undana Nomor 28 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Undana.
Hembang Murni P. Sanam berharap kehadiran Layanan psikologi undana kiranya dimaksimalkan dengan efektif terutama urusan PPKS dan Kesehatan Mental.
Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc menguraikan untuk mendukung pengembangan universitas ke arah yang lebih baik, kami berkomitmen dan melakukan kerja -kerja konkrit mengatasi segala bentuk kekerasan di lingkup kampus.
“ Undana beberapa waktu lalu mendapat penghargaan sebagai kampus cerdas dan berkarakter. Ini capaian positif yang harus dipertahankan dan lain sisi bukan berarti undana yang paling terbaik namun harus kerja kolaborasi yang lebih maksimal dengan memanfaatkan peran masing-masing untuk mendukung penanganan PPKS dan Kesehatan Mental
Diterangkan, Undana juga telah memberikan sanksi bagi mahasiswa pelaku kekerasan, sehingga diskors selama satu semester dan ketika aduan tersebut sampai ke Rektor skorsnya ditambah menjadi 2 semester yang berakibat pada penundaan wisuda pelaku kekerasan.bila ada kekerasan laporkan saja dan agar dilakukan penanganan dan pemimpin harus memberikan teladan, contoh yang baik.
Dalam momen yang penuh suasana kekeluargaan, atas nama universitas saya mengapresiasi kerjasama panitia yang telah melaksanakan kegiatan ini dan salah satu kunci utama yang harus menjadi prioritas adalah mahasiswa undana yang menyelesaikan studinya selain cerdas, berprestasi harus sehat, dan bahagia.
“ Hindari praktek-praktek pembinaan bagi mahasiswa yang mengarah pada kekerasan namun mahasiswa harus menunjukkan kemampuan intelektual serta siap menjadi Duta pendidikan di setiap Tingkatan. (Mf/SN).