Bupati TTU : Program Electrifying Agriculture Proliga PLN Unit Induk Wilayah NTT Sebagai Salah Satu Solusi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa.

Kefamenanu,sonafntt-news.com. Program bantuan Electrifying Agriculture Proliga PLN Unit Induk Wilayah NTT (Program Listrik Untuk Buah Naga) merupakan salah satu program strategis yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Desa dengan memanfaatkan lahan perkebunan yang ada.

Hal ini disampaikan oleh Bupati TTU Drs.Juandi David pada kegiatan penyinaran lampu di malam hari oleh PLN Unit Induk Wilayah NTT di desa Fatoin, Kecamatan Insana, Kamis (10/6/2021).

Bupati Juandi David menguraikan bahwa program Electrifying Agriculture Proliga PLN yang diluncurkan sangat membantu masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi dan hal yang perlu diperhatikan yakni membangun kerja sama yang baik dengan seluruh komponen dan kerja harus sesuai ketentuan program dengan harapan apa yang dilakukan memberikan dampak ekonomi yang produktif bagi masyarakat

Dalam kesempatan itu, ia meminta kepada Dinas Pertanian untuk menyiapkan langkah-langkah strategis guna pengembangan budidaya tanaman buah naga dan prosesnya akan dilakukan pada daerah yang cocok sehingga kerja yang dilakukan mendapatkan hasil yang baik,ungkap Mantan Kadis PMD TTU.

ia berharap, program Listrik untuk Buah Naga tersebut dapat dikelola dengan baik sehingga meningkatkan produktivitas petani di desa Fatoin.

Sementara General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko mengatakan, PLN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pembangkit tenaga listrik siap memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

“Sebagai mitra, kita siap membangun bekerjasama dengan pemerintah untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat khususnya Kabupaten Timor Tengah Utara.Selain itu,untuk penyinaran lampu di malam hari bertujuan untuk memicu pertumbuhan tanaman buah naga pada saat panen.

Dengan memberikan penyinaran menggunakan lampu dari energi listrik, imbuh Agustinus, buah naga yang sebelumnya hanya dapat berbuah pada bulan tertentu, bisa berbuah hampir sepanjang tahun.

Untuk menyiasati supaya buah naga bisa berbuah dan di panen meskipun di luar musim panen, lanjut Agustinus, para petani memanfaatkan cahaya buatan untuk tetap menyinari buah naga yaitu dengan cahaya dari bola lampu yang dihasilkan dari energi listrik.

Agustinus pada kesempatan itu mengatakan, siap memfasilitasi perwakilan kelompok petani buah naga desa Fatoin yang ingin belajar usaha budidaya buah naga dengan sistem penyinaran lampu di malam hari di daerah Jawa Timur khususnya di Kabupaten Banyuwangi.(DK/SN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *