daerah

Kasatker PJN Wilayah II NTT Pastikan Pekerjaan Jalan Inpres di Malaka Berjalan Sesuai Target

Kupang, SonafNTT-News.com. Kabar menggembirakan datang dari Kabupaten Malaka. Proyek Inpres Jalan Daerah (IJD) Tahap I di wilayah Umasaker resmi terkontrak dan kini sudah memasuki tahap pengerjaan.

Hal itu disampaikan Kepala BPJN NTT melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PJN Wilayah II NTT, Fahrudin, S.T., M.T., kepada wartawan, Jumat (24/10/2025) di ruang kerjanya.

“Sesuai hasil monitoring di lapangan, sudah dilakukan kliring, penggalian, dan timbunan urpil,” ungkap Fahrudin.

Ia menguraikan, progres di lapangan menunjukkan pelaksanaan berjalan sesuai jadwal dan kualitas pekerjaan terus diawasi ketat agar hasilnya maksimal.

Proyek IJD di Malaka merupakan bagian dari program Inpres Jalan Daerah yang digagas pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal, termasuk di wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur.

“Untuk paket IJD lainnya, masih dalam tahap revisi DIPA Tahap II. Semua paket pekerjaan merupakan jalan hotmix, dan kami optimis seluruhnya rampung pada 31 Desember 2025,” jelas Fahrudin

Menurutnya, pembangunan jalan tersebut tidak hanya bertujuan memperlancar akses transportasi masyarakat, tetapi juga menjadi katalis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mempercepat distribusi hasil pertanian, serta membuka konektivitas antarkecamatan di Malaka.

Selain di Malaka, proyek-proyek IJD juga tengah berjalan di sejumlah kabupaten lain di NTT. Untuk pekerjaan preservasi jalan, progresnya disebut cukup menggembirakan.

“Pekerjaan pemeliharaan jalan sedang berjalan dan ditargetkan selesai paling lambat 31 Desember 2025,” ujarnya.

Fahrudin menambahkan, rehabilitasi jembatan di Kabupaten Alor sudah selesai dan dilakukan Provisional Hand Over (PHO) pada Agustus 2025.

“Sementara untuk pekerjaan jembatan di Lembur, Alor, dengan nilai kontrak Rp22,4 miliar, progresnya sudah mencapai 85 persen dan ditargetkan PHO pada 24 November 2025,” katanya.

Untuk wilayah Timor Tengah Utara (TTU), pekerjaan preservasi ruas jalan Oepoli–Napan dengan nilai kontrak Rp7 miliar dan ruas Simpang Amol–Mamamas senilai Rp2,6 miliar juga telah rampung, menyisakan sedikit pekerjaan minor.

 

Kualitas dan Ketepatan Waktu Jadi Prioritas

Fahrudin menegaskan bahwa seluruh pekerjaan jalan di bawah pengawasan PJN Wilayah II NTT tetap mengedepankan kualitas konstruksi, ketepatan waktu, dan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Kami berkomitmen agar semua pekerjaan rampung tepat waktu dan sesuai spesifikasi teknis. Dengan infrastruktur yang baik, mobilitas warga semakin mudah dan ekonomi daerah semakin tumbuh,” tegasnya.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *