Pansus DPRD Provinsi NTT Soroti Capain Kinerja Pembangunan Infrastruktur Jalan Periode 2023

Kupang, Sonaf NTT-News.com.Capaian  Kinerja Jalan dalam Kondisi   Mantap sampai dengan akhir tahun 2023 sebesar 73,25 % (1941,07 Km) dari target RPJM 2018-2023 sebesar 100 %.Bila dibandingkan dengan kondisi akhir  tahun 2022 berkurang 11,87 % (314,748 km) dari semula Kondisi Mantap 85,125 % (2255.818 km. “ Ini Terjadinya penurunan panjang jalan dalam kondisi jalan Mantap secara umum disebabkan oleh Pola Pelaksanaan Kegiatan Penanganan Jalan yang kurang efektif/efisien dimana tidak terealisasinya  dana yang cukup untuk kegiatan Pemeliharaan Jalan dan lebih berfokus pada kegiatan Rekonstruksi  dan Rehabilitas” 

Demikian disampaikan ketua Panitia Pansus  Keterangan Pembahasan Pertanggungjawaban Gubernur NTT Tahun Anggaran 2023 Hugo Rehi Kalembu, usai LKPJ Gubernur di ruang sidang utama, DPRD NTT, jumat 17/5/2024.

Anggota DPRD  NTT   Hugo Kalembu dalam keterangannya menguraikan bahwa  Data Penanganan Jalan Provinsi tahun Anggaran  2024 dana pemeliharaan Jalan (kondisi mantap) jumlah dana terealisasi sangat terbatas dibandingkan dengan kebutuhan,hal ini berkaitan dengan kemampuan Fiskal Daerah. Dengan kondisi terbatasnya Alokasi Anggaran  yang disiapkan diperkirakan kondisi Panjang Jalan dalam Kondisi Mantap (Baik, sedang) akan terus berkurang jumlahnya. Demikian juga. Kondisi Permukaan Jalan dengan Konstruksi Kerikil (GO) yang belum diberi lapis permukaan kondisinya akan semakin menurun. Yang pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas  pelayanan jalan.

Beban pemerintah provinsi dalam mewujudkan konektivitas yang baik membutuhkan biaya besar dan rentang kendali  dalam penyelenggaraan jalan relatif luas, menyebabkan pelaksanaan konstruksi, pengendalian dan  pengawasan kurang optimal,  Tidak tersedia data yang memadai untuk mengukur kinerja manfaat jaringan irigasi yang telah dibangun.

Selain itu, Tidak tercapainya trayek angkutan Jalan disebabkan dari 597 trayek yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur No.111 tahun 2019 sampai akhir  2023 realisasinya hanya mencapai ;106 Trayek (17,76). Rendahnya pengisian trayek angkutan diduga dipengaruhi rendahnya Load Factor pada trayek yang belum dilayani,sehingga tidak memberikan insentif ekonomi bagi pengusaha angkutan darat untuk melayani  trayek yang dimaksud.

Sementara  adanya sejumlah rekomendasi dari Pansus untuk peningkatan Jalan  diantaranya peningkatan kapasitas pengguna jasa dan penyedia jasa dalam Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan tata kelola  administratif,  Pola Seleksi Penyedia Jasa/Rekanan perlu dilakukan secara profesional dan taat azas, sehingga rekanan yang ditetapkan sebagai pemenang adalah rekanan yang mempunyai kesiapan sesuai dengan lingkup pekerjaan yang ditangani dan kepentingan pengendalian dan pengawasan, perlu disampaikan data tentang tingkat penyerapan dana dan tingkat kemajuan fisik pekerjaan jalan berdasarkan sumber pembiayaannya.

Ketua Fraksi.Partai Golkar   lebih lanjut menerangkan untuk mencegah terjadinya kerusakan dini berupa penurunan kondisi permukaan jalan dan tetap terjaganya tingkat kemantapan jalan, perlu dilakukan beberapa point strategis     yakni segmen  jalan yang  telah tertangani/terbangun dengan pola GO atau GO Plus, hendaknya segera ditindaklanjuti dengan kegiatan Pemeliharaan dan Pelapisan Penutup permukaan Jalan menggunakan konstruksi aspal.Selain itu,  Bagi Ruas Jalan dalam kondisi mantap/baik, setiap tahun harus dialokasikan dana pemeliharaan rutin.dan  Terkait trayek Angkutan Darat yang belum terlayani perlu disusun prioritas pemenuhannya, sehingga untuk trayek angkutan darat yang tidak terlayani secara regular, tetapi mempunyai urgensi tinggi bagi kepentingan masyarakat dapat diintervensi pemerintah melalui Perum Damri yang dilakukan berdasarkan kajian terhadap Rencana Umum Jaringan Transportasi.  ( SN)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *