Selamatkan Ribuan Hektar Sawah, Anggota DPR RI Usman Husin Minta Mentri Pertanian Segera Kordinasi Mentri PUPR Perbaiki Embung Leko Batu
Jakarta, Sonaf NTT-News.com. Menyikapi keluhan masyarakat Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur dari sepuluh tahun lalu terkait ribuan hektar sawah yang rusak dan gagal panen, saya sebagai wakil rakyat meminta kepada Menteri Pertanian agar berkordinasi dengan Menteri PUPR untuk mempebaiki Embung Lekobatu di wilayah Kecamatan Rote Barat Laut (RBL) dan Kecamatan Rote Barat Daya (RBD).
“Saya minta agar hal ini menjadi atensi khusus Bapak Menteri agar berkordinasi dengan Menteri PUPR karena sesuai informasi dari Bupati sudah bersurat ulang-ulang di Balai Besar Wilayah Sungai Provinsi untuk menyelamatkan ribuan hektar sawah milik petani namun belum mendapat respon yang positif ” ungkapnya
Demikian keterangan Anggota DPR RI Usman Husin, usai memgikuti rapat kerja bersana Mentri Pertanian, Selasa 11/3/2025
Usmam Husin menerangkan bahwa petani merupakan salah satu bagian yang memiliki peran yang sangat strategis untuk mendukung keberlangsungan pembangunan pertanian oleh karena itu embung yang mengairi ribuan hektar sawah di Kecamatan Rote Barat Laut dan Kecamatan Rote Barat Daya harus menjadi perhatian bersama dan segera di perbaiki.
“ Kabupaten Rote Nado merupakan bagian NKRI dan berdasarkan data 90 % masyarakat berprofesi sebagai petani.Selain itu, masyarakat mengeluhkan soal embung Lekobatu yang tidak berfungsi dengan baik oleh katena itu harus segera di perbaiki sehingga memudahkan petani melakulan kegiatan pertanian” umgkapnya
Menurut Usman Husin, hal ini juga sudah di sampaikan di Balai Besar Wilayah Sungai agar di perhatikan secara baik mengingat sudah di sampaikan berulangkali oleh pemerintah Kabupaten dan masyrakat.
“ Saya minta bantuan Bapak Menteri agar ke depan agar Embung Lekobatu menjadi skala prioritas agar menyelamatkan ribuan hektar sawah di daerah tersebut sekaligus sebagai tindakan konkrit mendukung program sembada Pangan” ungkapnya
Anggota Fraksi PKB DPR RI lanjut menerangkan Curah Hujan di NTT saat ini tidak menentu dan upaya lain yang harus di lakukan yakni membentuk tim khusus dan turun langsung guna mengetahui kondisi di lapangan karena setiap Kabupaten memiliki struktur tanah yang berbeda.
“Sebagai contoh masyarakat Timor Tengah Selatam 90 % sebagai petani dan untuk mengambil air warga harus berjalan kaki 3 KM bahkan jika ke depan melakukan kunjungan harus meninjau langsung ke empat yang jauh dari pemukiran warga” ungkapnya
Ia menegaskan salah fakor yang mendukung pembangunan pertanian NTT yakni pemerintah harus menyediakan Sumur Bor yang memadai bagi petani dengan memanfatkan potensi yang ada dengan harapan dasar menjawab air di 122 Hektar sawah dan lahan kering 200-an Hektar yang tersebar daerah pemilihan NTT II.