“TERINSPIRASI DARI AJAKAN DARI PAULINA KOLO” Cikal CU Harapan, Capai Saham Rp 1, 5 M Lebih
TTU, SonafNTT- News.com. CU Harapan Sasi tentu banyak menyimpan ceritera. Cikal bakal koperasi yang beralamat di Kelurahan Sasi Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Timor Tengah Utara Provinsi dengan 42 orang dengan total saham saat ini mencapai Rp.1.501.790.600 ini.
Perintis Koperasi sekaligus dipercayakan menjadi Koordinator Koperasi, Meo Mikhael, Sabtu ( 21/12/2024) ditemui di kediamannya menceritakan kisah awal hingga waktu kekinian.
Meo Mikhael yang akrab disapa bapak Em, menceritakan kisah awal berdiri koperasi ini, dirinya terinspirasi dari ajakan dari Paulina Kolo, almarhumah ibunda Matias Ukat, sekretaris Koperasi saat ini.
Awalnya, dia diajak oleh almarhumah ibunda Almarhumah Pauliana Kolo, kebetulan ibunda mempercayakan olehnya untuk menjadi Ani (bapak mama saksi nikah) agar dirinya membentuk usaha bersama dalam bentuk simpan pinjam. Akhirnya ajakan tersebut disambut baik dengan mendirikan oleh sekelompok orang yang ingin berusaha bersama. dengan jumlah anggota 8 orang dengan modal awal Rp 920.000.
Di tahun tahun awal, berubah menjadi menjadi sebuah Koperasi dan diberi nama CU Harapan. Perkembangannya, pun makin cepat dan signifikan dari waktu ke waktu. Tahun lalu. Perkembangan nya sahamnya baru mencapai Rp 1, 2 M lebih.
Namun, kisah Meo Mikhael, meskipun hanya bermodalkan usaha mandiri dari anggota usaha simpan pinjam pada akhir tahun 2024, jumlah sahamnya sudah mencapai Rp. 1.501.970.600 dengan jumlah bunga yang diperoleh sebesar Rp. 153.573.000.
“Dari jumlah bunga sebesar Rp 153.000 kemudian dibagi ke SHU anggota yang dihitung dengan jasa penyimpanan, jasa pinjam dan jasa pengurus, Jadi sebagian besar anggota menerima SHU dalam jumlah uang sangat signifikan, bahkan ada yang menerima SHU dalam Jumlah yang sangat besar mencapai Rp 8.juta lebih.”
Inilah yang berbeda dengan koperasi lainnya. Kalau pada koperasi besar SHU masih dihitung dengan jasa para pengurus dan jasa para pegawai. Akibatnya, SHU yang diterima anggota sangat kecil.
Sementara itu, terkait dengan anggota yang mengalami kedukaan, kata Meo Mikhael, dari koperasi ini memiliki dana kedukaan. Apabila ada anggota yang mengalami kedukaan berhak menerima dana kedukaan sebesar Rp. 5 juta dari koperasi.
Sementara Sekretaris Koperasi, Matias Ukat merasa sangat bersyukur dengan kehadiran koperasi. Alasannya, koperasi yang dibangun dengan mengutamakan rasa kekeluargaan ini dan selalu memegang teguh prinsip Agama Katolik yakni dalam menjalankan usaha ini selalu berprinsip pada hati yakni Jangan Mengambil yang Bukan Miliknya dan sebaliknya, ternyata cukup membantu dalam mengembankan berbagai usaha.
Dia mengisahkan. Dari dirinya, selain dia sebagai guru, dia juga mendapatkan suntikan dana sebagai modal usaha dalam mengembankan usaha tahu tempe di kompleks kelurahan Sasi.”Berkat koperasi ini usaha tahu tempe ini berjalan dengan sukses,” ujarnya.
Begitupun kata pastor dari paroki Sasi yang diundang memimpin misa pada perayaan RAT tersebut,ketika itu di dalam khotbahnya ia berharap agar institusi yang dibangun ini benar benar menjadi tanda keselamatan bagi anggotanya.