Presiden Jokowi didampingi Pj. Gubernur NTT, Resmikan Bendungan Temef
TTS, Sonaf NTT-News.com.Presiden Jokowi tiba di Kota Kupang dan langsung meresmikan 27 ruas jalan secara simbolis di Kelurahan Naioni, Kota Kupang, maka salah satu agenda kunjungan kerja di hari kedua, Rabu (2/10/24), Presiden Jokowi langsung menuju ke Kabupaten Timor Tengah Selatan, tepatnya untuk meresmikan Bendungan Temef.
Turut hadir pula pada acara peresmian tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj Bupati TTS Seperius Edison Sipa, Dirut PT Waskita Karya Muhammad Hanugroho, Dirut PT Indra Karya Gok Ari Joso Simamora, dan Direktur Operasional PT Nindya Karya Firmansyah.
Presiden Jokowi didampingi Pj. Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto bertolak dari Kupang dengan menggunakan helikopter Super Puma dan tiba di helipad lokasi Bendungan Temef sekitar pukul 08.10 Wita.Setibanya di lokasi Bendungan, Presiden Jokowi terlebih dahulu diterima melalui sapaan adat setempat dan diiringi oleh tarian adat.
Dalam sambutannya, Presiden menekankan betapa vitalnya peran air dalam mendukung kehidupan dan kesejahteraan masyarakat di NTT, terutama untuk sektor pertanian.
“Air merupakan barang yang sangat vital, yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di NTT, air begitu sangat pentingnya, sangat vital,” ujar Presiden Jokowi
Presiden menjelaskan, dengan adanya air, masyarakat NTT bisa menanam padi, jagung, singkong, dan komoditas lainnya. Ketersediaan air juga menjadi kunci kemakmuran di provinsi ini sehingga pemerintah telah membangun empat bendungan besar di NTT dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
“Pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun bendungan di NTT ada 4: satu: Rotiklot, dua: Raknamo, tiga: Napun Gete, dan yang sekarang Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan,” ungkap Presiden.
Bendungan Temef, yang mulai dibangun pada 2017 dengan total biaya Rp2,7 triliun tersebut, memiliki luas genangan mencapai 298 hektar dan mampu menampung hingga 45 juta meter kubik air. Bendungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para petani, terutama untuk irigasi lahan pertanian seluas 4.200 hektare di wilayah tersebut.
“Ini nanti bisa menampung air sebanyak 45 juta meter kubik air, itu sangat besar sekali yang akan sangat bermanfaat bagi petani untuk menanam padi, jagung, ketela, dan lain-lain,” ucap Presiden
Selain mendukung sektor pertanian, bendungan ini juga akan membantu mereduksi banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka.
Presiden juga meminta agar bendungan ini dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.“Saya titip Pak Bupati, manfaatkan betul Bendungan Temef ini untuk kemakmuran, untuk kesejahteraan rakyat kita di Timor Tengah Selatan dan juga masyarakat sekitar,” pesan Presiden Jokowi mengakhiri sambutannya.
Dengan diresmikannya Bendungan Temef, diharapkan NTT semakin siap menghadapi tantangan air dan banjir, serta semakin makmur melalui sektor pertanian yang semakin maju.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi turut melakukan penanaman pohon Pulai di kawasan Bendungan Temef.
Sementara itu, Kepala Desa Oenino, Yedid Nenobais yang acara peresmian mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada Presiden Jokowi beserta jajaran karena di daerahnya mendapat kado spesial yakni Bendungan Temef yang dapat memberikan banyak manfaat bagi kebutuhan dasar masyarakat setempat.
“ini merupakan kado istimewa dari Presiden Jokowi. Kami masyarakat setempat mengucapkan limpah terima kasih kepada Bapak Presiden, karena bendungan ini nantinya akan sangat berguna bagi kami, khususnya air merupakan kebutuhan dasar dan juga ini sangat penting untuk sektor pertanian masyarakat di Kabupaten TTS.” Ujar Yedid Nenobais.
Usai melaksanakan peresmian Bendungan Temef, Presiden Jokowi didampingi Pj. Gubernur NTT Andriko Susanto langsung melanjutkan perjalanan dengan helikopter Super Puma ke Kabupaten Timor Tengah Utara untuk meresmikan Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBN) Napan dan PLBN lainnya di sejumlah wilayah di Indonesia. Selain itu, Presiden juga akan berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan pasar yang ada di wilayah tersebut untuk melakukan peninjauan.