Politik

Warga Naioni Krisis Air dan Listrik, Anggota DPRD NTT Lili Adoe Siap Kawal Aspirasi ke Pemprov

Kota Kupang, SonafNTT-News.com. Warga Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur kembali menyuarakan keluhan lama yang tak kunjung tuntas: krisis air bersih, listrik yang lemah, jalan rusak, hingga status tanah yang belum jelas. Aspirasi itu disampaikan langsung kepada Anggota DPRD Provinsi NTT dari Fraksi PDI Perjuangan, Lili Adoe, saat kegiatan reses di daerah pemilihan (dapil) Kota Kupang, yang berlangsung sejak 17 hingga 26 Oktober 2025.

Dalam pertemuan di beberapa titik, warga kompak menyoroti kesulitan air bersih sebagai masalah paling mendesak. Ketua RT 12, Yupiter Boisala, mengungkapkan, warga sangat membutuhkan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Ia menuturkan, sempat ada sumur bor yang dibangun, namun penggunaannya dihentikan karena belum diserahterimakan secara resmi.

“Sumur bor itu sempat dipakai warga selama dua minggu, tapi kemudian dihentikan karena belum diserahkan resmi. Dulu katanya mau diserahkan waktu Pak Linus Lusi jadi Plt Sekda, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” ujar Yupiter.

Kondisi ini memaksa sebagian warga membeli air tangki dengan harga mencapai Rp 85.000 per malam, seperti dikeluhkan Ibu Yesti, warga RT 4. Ia berharap pemerintah segera turun tangan agar masyarakat tidak lagi bergantung pada air tangki yang mahal.

Selain persoalan air, warga RT 13 dan RT 21 juga menuntut perhatian terhadap listrik yang tidak stabil. Selama ini pasokan listrik ditarik dari rumah ke rumah, sehingga tegangan kerap turun dan merusak peralatan elektronik. Mereka juga meminta pembangunan gardu listrik, perbaikan jalan lingkungan, serta pemasangan lampu penerangan jalan.

Masalah lain muncul di RT 21, di mana Ketua RT Amos Jabi melaporkan kerusakan saluran pembuangan Embung Fatun yang menyebabkan banjir saat musim hujan. Warga juga menanyakan status tanah yang mereka tempati, sebab meskipun rutin membayar pajak, kawasan itu disebut masuk dalam wilayah hutan lindung atau jalur hijau.

Menanggapi semua keluhan tersebut, Anggota DPRD NTT Lili Adoe menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi warga melalui koordinasi dengan dinas teknis di tingkat provinsi maupun kota. Ia juga meminta warga menyampaikan permintaan secara tertulis agar memiliki kekuatan administratif.

“Semua masukan warga akan kami teruskan secara formal ke dinas terkait. Saya minta agar aspirasi disampaikan juga secara tertulis supaya bisa diproses resmi. Kami akan kawal agar ada solusi nyata,” tegas Lili.

Selain masalah infrastruktur, Lili juga menerima aspirasi tentang beasiswa pendidikan dan layanan BPJS.

Menurutnya, seluruh masukan warga akan dibawa dalam rapat bersama pemerintah agar pelayanan publik semakin merata dan efektif.

Kegiatan reses ini merupakan bagian dari agenda rutin DPRD NTT untuk menyerap aspirasi masyarakat di dapil masing-masing. Bagi warga Naioni, pertemuan tersebut menjadi harapan baru agar krisis air, listrik, dan infrastruktur yang telah menahun akhirnya mendapat solusi konkret dari pemerintah.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *